Pentingnya Kepemimpinan Bagi Generasi Muda - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 07 Januari 2023

Pentingnya Kepemimpinan Bagi Generasi Muda

Kuliah alternatif dalam tangkapan layar.

Semarang, soearamoeria.com - Griya Peradaban selenggarakan Kuliah Alternatif Angkatan V sesi  1 pada Sabtu (7/1/2022). Kegiatan tersebut diikuti oleh 80 peserta kuliah alternatif dan alumni. 


Layaknya kuliah alternatif sebelumnya, kuliah alternatif kali ini juga memiliki antusiasme yang tinggi dari para peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menghidupkan kamera saat jalannya diskusi. 


Founder Griya Peradaban, Ma'as Shobirin mengatakan bahwa adanya Griya Peradaban selain sebagai mimbar akademik, tetapi juga sebagai ajang kolaborasi pemuda sebagai generasi pemegang estafet kepemimpinan negara. Ia juga menyampaikan bahwa sebagai masyarakat yang baik, kita harus melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik.


"Kita harus melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik," ucapnya dalam pembukaan Kuliah Alternatif V. 


Sesi 1 Kuliah Alternatif V mengangkat tema Visionary Leadership. Tema tersebut tentu saja berangkat dari permasalahan perlunya menanamkan jiwa visioner pada sosok pemimpin. 


Acara yang digelar melalui platform Zoom Meetings ini menghadirkan dua narasumber yakni Yanuar Syukur (Founder Rumah Produktif Indonesia) dan Shidqon Prabowo (Pengelola Yayasan Ashodiqiyah Semarang). 


Yanuar Syukur menyampaikan tentang bagaimana menanamkan kepemimpinan berbasis pengetahuan (knowledge leadership). 


Menurutnya knowledge leadership adalah kepemimpinan yang berbasis pada pengetahuan yang bersumber dari rahmat ilahi, budaya belajar, kekuatan jiwa, dan kemampuan sebagai problem solver. 


Shidqon Prabowo selaku narasumber kedua menyampaikan terkait pentingnga mengubah visi menjadi aksi. Pria kelahiran Semarang ini mengatakan bahwa setidaknya terdapat beberapa cara dalam mengubah visi menjadi aksi, di antaranya adalah memikirkan masa depan organisasi, menciptakan budaya organisasi yang maju dan antisipatif, serta berupaya mewujudkan organisasi yang berkualitas. 


Ia juga mengatakan bahwa tetaplah menjadi manusia yang enak/bermanfaat untuk orang lain di tengah orang-orang yang seenaknya sendiri.


"Tetep dadi wong sing penakan di tengah wong-wong sing sapenake dewe," ujarnya dalam Bahasa Jawa. (fa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar