Solusi Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi dengan Bioremediasi - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 07 Januari 2023

Solusi Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi dengan Bioremediasi

Tanah terkontaminasi minyak bumi. (Antara News)

Oleh : M Rasyid Nur Khilafah, mahasiswa program studi Pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Kehadiran minyak bumi di perairan dan tanah dianggap sebagai zat yang tidak dikehendaki oleh alam karena jumlahnya yang tidak pada tempatnya. Pencemaran tanah oleh minyak bumi dapat berasal dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi yaitu banyaknya tumpahan atau ceceran dari proses pengeboran, penyulingan, kecelakaan transportasi dalam pengangkutan, kebocoran pipa dan rusaknya tangki penyimpanan minyak. Limbah yang dihasilkan dari hasil pengolahan minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon merupakan komponen terbesar dari minyak bumi sekitar 90%, sedangkan komponen sisanya adalah senyawa non-hidrokarbon. 


Tanah merupakan sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga fungsi tanah tidak dapat digantikan dengan fungsi lainnya. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami sehingga konsentrasi suatu zat atau unsur hara tersebut menjadi racun bagi tanaman serta mengganggu ekosistem biota tanah dan tanah tidak dapat berfungsi sebagaimana peruntukannya.


Pencemaran minyak bumi dapat mempengaruhi bau dan rasa air tanah meskipun dengan konsentrasi hidrokarbon yang sangat rendah (Zam, 2012). Pencemaran hidrokarbon pada tanah juga menyebabkan kerusakan luas pada ekosistem lokal karena akumulasi polutan pada hewan dan jaringan tumbuhan serta dapat menyebabkan kematian keturunan atau mutase. 


Bioremediasi merupakan salah satu metode untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip biologi dalam menghilangkan bahan-bahan kimia berbahaya dari air tanah, tanah dan lumpur. Bioremediasi tidak hanya diaplikasikan pada lingkungan yang tercemar hidrokarbon, tetapi juga dapat diterapkan untuk mengendalikan pencemaran oleh bahan-bahan berbahaya lainnya seperti pestisida dan senyawa xenobiotik lainnya . Proses bioremediasi dapat terjadi secara alamiah oleh mikroba yang terdapat pada lingkungan tercemar (intrinsict bioremediation). Selain itu, juga dapat dilakukan beberapa hal untuk mempercepat proses bioremediasi yaitu dengan penambahan mikroba (exogenous microbe), penambahan nutrien, dan donor akseptor elektron. 


Bakteri yang akan digunakan ditumbuhkan dalam media Nutrient Broth (Merck, USA) secara aseptik kemudian menginkubasi dalam shaker incubator (150 rpm) pada suhu ruang selama 18 jam (Ghazali et al., 2004). Memindahkan 5% dan 10% masing-masing bakteri (B. subtilis, P. putida dan P. fluorescens) dengan OD 1,0 pada λ= 600 nm pada reaktor uji. Reaktor yang digunakan pada uji pendahuluan adalah erlenmeyer berisi 100 mL Mineral Salt Medium steril dengan komposisi (NH4)2SO4 (3g/L); KH2PO4 (4g/L); Na2HPO4 (7 g/L); MgSO4•7H2O (0.2 g/L); CaCl2•2H2O (0.001 g/L); FeSO4•7H2O (0.001 g/L); dalam 1000 mL akuades steril dengan pH 7 (pH larutan MSM dinetralkan dengan penambahan NaOH 10% atau HCl 5%) yang dicampur dengan konsentrasi solar 0% (kontrol), 6%, 8%, 10% dan 15% (v/v), kemudian diletakkan di atas shaker (Innova 2000) pada suhu ruang dengan kecepatan 150 rpm selama 5 hari (Basheer et al., 2014). Pada masing-masing konsentrasi akan diamati parameter pertumbuhan jumlah koloni bakteri tiap CFU/mL pada hari ke-5 untuk menentukan konsentrasi solar dan konsentrasi inokulum optimum yang dapat dimanfaatkan bakteri sebagai sumber karbon dalam tahap uji bioremediasi. 


Bioremediasi Tanah Tercemar Hidrokarbon 

Uji bioremediasi dilakukan selama 15 hari setelah masa aklimatisasi untuk menentukan persentase degradasi hidrokarbon oleh penambahan jenis campuran bakteri, konsentrasi penambahan campuran bakteri (inoculum size) dan konsentrasi penambahan pupuk. Pelaksanaan bioremediasi dilakukan pada reaktor kaca berdimensi 149 x 269 mm (volume 3,5 L) (Gambar 3.4) dengan aerasi menggunakan aerator (kecepatan 3,5 L/menit diukur dengan flow meter) untuk membantu menambah kadar oksigen dalam tanah. Berikut rancangan untuk uji perlakuan bioremediasi yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 dan ilustrasi proses pencampuran kultur dengan pupuk ke dalam reaktor uji yang ditunjukkan pada Gambar 3.3. Banyak isolat bakteri untuk tiap campuran bakteri adalah dua jenis bakteri. Volume tiap stok suspensi bakteri uji untuk masing-masing perlakuan variasi campuran bakteri (OD 1,0 pada λ = 600 nm) ke dalam reaktor berisi 1000 g spiked soil adalah 1:1. Volume campuran bakteri yang ditambahkan sesuai hasil penentuan persentase penambahan terbaik pada uji pendahuluan. Untuk konsentrasi campuran bakteri 10%, maka masing-masing suspensi bakteri yang diambil 50 mL. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar