Tekad, Sakit dan Nikmatnya Traveling Tuh di Sini - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 24 Agustus 2015

Tekad, Sakit dan Nikmatnya Traveling Tuh di Sini


Judul Buku      
The Naked Traveler Anthology
Penulis             
Trinity, dkk
Penerbit        
B Fist (Bentang Pustaka)
Tebal halaman
X + 226 halaman
Cetakan
Ketiga September 2014
ISBN                    
978-602-1246-05-4

Apa yang harus dilakukan saat traveling di   benua Eropa dan kamu tiba-tiba  kebelet pipis? Apa  boleh langsung cur di tempat? Mojok cari tempat tersembunyi untuk  ninggalin oleh-oleh haram?  Duh, gimana kalo  ketahuan  ntar  dikenai  denda? Apalagi kalo mesti dikurung di penjara gara-gara pipis sembarangan? Trus gimana kalo skandal kotor ini diupload di sosmed dan tersohor ke seluruh dunia gara-gara kebelet kawin, eh pipis?

Bro, ternyata  saat traveling di benua Eropa,  Luksemburg, Venesia, untuk ke toilet kita mesti bayar. HTM-nya sekitar 1 Euro (Rp 16.000) Kalo di Indonesia bisa  buat beli nasi padang.

Karena pengen gratisan, malah repot. Demi berhemat, milih   nahan pipis berjam-jam. Bisa kena  prostat (kalo  cowok), atau sakit ginjal loh. Namun apa jadinya kalo   ‘pertahanan  jebol’, maka terbitlah bencana. “Jadilah  saya hari itu keliling Athena pakai rok putih  tanpa mengenakan celana dalam!”  Isis, semriwing, dong. Hehehe. Wekwek, ini adalah  kisah konyol dalam  ‘Hemat Pangkal Repot-Vinda L.S’,  (hal. 179-186).

Hal-hal  kecil, sepele, terkadang konyol,  ternyata menarik ketika ditulis sebagai pengalaman  berbagi, seperti ‘bedanya air Indonesia dengan   air Amerika’, dalam tulisan “Air oh Air-Maria Wardhani (hal. 165-170), “Sampah Liburan-Wendy Utji” (hal.  49-60), “Banyak Bertanya Tetap Sesat di Jalan”-Aan Wulandari Usman (hal.  187-198) atau “Penumpang Haram”-TJ (hal. 17-27)”

Tips
Ada  tips-tips yang sangat berguna untuk  pembaca yang  ingin bertraveling.  “Titip Menitip Vs Oleh-oleh” (Ms Complaint), “Serunya Pasar Loak di Dubai”-Hairun Fahrudin, “Kena Sweeping di Thailand”- Ariy, hingga ‘Berjuang ke Luang Prabang’-Rini Raharjanti.

Juga tips  penyelamatan, khususnya jika ke negeri India. Ternyata  di sana, para pengemis  sangat setia kawan. Demikan pula roomboy, hingga staf hotel berbintang lima. “Tipu-tipu ala India”-Mayawati Nur Halim” (hal. 199-212). Slogan  “Boleh  pelit supaya selamat” kayaknya  boleh dipakai  ketika kita bertraveling di  sana.

Ada lagi pengetahuan  keren tentang   pteromerhanophobia: rasa ketakutan yang  berlebihan  saat naik pesawat terbang. Apa jadinya kalo yang udah ribuan kali terbang, masih mengalami  ketakutan? Namun tetap senang berpergian, bertraveling dengan naik pesawat.  Benarkah posisi duduk  di pesawat berpengaruh pada keselamatan  diri kita? Temukan pengalaman seru di : Pteromerhanophobia-Trinity (hal. 3-16).

Sambil menyelam minum air, sambil berdayung dua tiga pulau terlampaui, sambil berdiang nasi masak,  asyiknya travelling bukan sekedar pergi sebentar lalu  pulang, namun  menetap sementara  waktu di negeri  Timor Timur. Mau tak mau belajar Bahasa Tetun. Hingga karena keseleo lidah maka mendapat julukan  keren :  “Orang Asing Bodoh”-Okke “Sepatu Merah”(hal. 89-96).

Lain kisah pengalaman: Jadi Guru di Thailand-Susan @Pergidulu (hal. 109-120). Ternyata di  negeri Gajah Putih, gaya berpakaian murid sama. Bahkan mode rambut  seragam. Cowok dicukur ala  tentara. Cewek rambut dikepang dua.  Murid tak memakai  sepatu. Eits bukan tak mampu beli,  tapi sepatu dicopot,  ketika di kelas telanjang kaki. Murid  dan guru mendapat kupon makan gratis  di kantin sekolah.  Trus setiap ganti pelajaran usai istirahat, ada sesi curhat.  

Mitos
Karena saya suka  mitos dan mistik, maka favorit saya dalam buku ini adalah : ‘(Sedikit-sedikit) Berbau Mistis’-tulisan Rocky Martakusumah (hal. 61-72). Begitulah, tiada dipungkiri  dalam melakukan  traveling kita kerap menemukan hal-hal beraroma mistis di sekitar kita, semisal mitos tentang  gunung. Doi berkisah mistis tentang gunung Rinjani, Galunggung, dan Ceremai.

Juga mistis seram tentang Makam Juang Mandor, kompleks pemakaman massal para korban penyiksaan masa penjajahan Jepang di Indonesia, khususnya di daerah Mandor,  Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Kemudian  mistis tentang ikan suci dalam sendang di kaki gunung Ciremai. Ada  pula mitos tentang ikan suci di sungai Chao Phraya, Thailand

Terakhir, ada kisah  yang mengerikan diterakan  oleh Rein Hard Hutagaol. Judulnya: The Most Dangerous Hot Spring,   tentang sebuah sumber air panas (hot spring) Semurup di kaki Gunung Kerinci.  Konon di tempat wisata ini  ada roh yang bisa mengajak seseorang untuk bunuh diri.

Niat, tekad  yang kuat adalah modal  untuk melakukan traveling yang kelak menerbitkan sejuta rasa, entah  rasa sakit, konyol, keki, malu, asik,  gurih, atau nikmat, tuh  di sini : pengalaman. Seperti yang ditulis  15 traveler  beragam profesi  ini. Apik. Asik.  

Terlepas dari ‘kecelakaan kecil’ di halaman awal buku dalam  From Blog to Book. (Penulisan ‘kumpula’, seharusnya ‘kumpulan’),  buku ini rasa bahasanya renyah, oke dibaca sambil ngeteh di teras rumah, oye juga dibaca seraya ngecam di bibir pantai, atau  pada puncak gunung. Oke bro setelah   modal kita bertambah, semangat meruah, nah,   tunggu apalagi. Ayo traveling, jelajah dunia, cari pengalaman,  jangan takut. Let’s go!
                                                                            
__Kartika Catur Pelita, Ketua Akademi Menulis Jepara (AMJ)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar