Menebar Islam Ramah Lewat IT Aswaja - Soeara Moeria

Breaking

Jumat, 27 Februari 2015

Menebar Islam Ramah Lewat IT Aswaja

Foto: Google

Magelang, soearamoeria.com
Islam yang ditebarkan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan cerminan ajaran yang ramah. “Islam Ramah” yang didengung-dengungkan Gus Dur itu akan “kalah” jika tidak didukung juga dengan penguasaan media informasi. Apalagi saat ini “perang” informasi sudah ditabuh.

Karena itu sebagai pengikut NU harus ambil bagian. Menebar warna Islam ramah. Islam damai. Islam ramah sebagaimana yang diajarkan Muhammad SAW.

Imbauan itu diserukan KH. M. Yusuf Chudlori, pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang dalam Silaturrahim IV Profesional Persaudaraan Muslim (PPM) Aswaja yang berlangsung di Pesantren Entrepreneur (Partner) Tempuran Magelang, Jum’at – Sabtu (20-21/2/15) lalu.

Gus Yusuf meyakini ajaran Aswaja yang dibawa NU merupakan al-haq, kebenaran. Namun jika kebenaran itu tidak terorganisir dengan baik menurut dia akan “kalah” dengan al-bathil bin nidhom, kejahatan yang terorganisir.

“Perkara yang salah bisa menjadi benar. Perkara yang benar juga akan menjadi sebuah kesalahan,” terangnya.

Karena itu, Ketua DPW PKB Jawa Tengah ini menyerukan akan pentingnya media. Apalagi dikatakannya banyak aliran yang tidak selaras Aswaja maupun NU. Yakni aliran yang ingin mengutak-atik dasar negara dan NKRI.

Dijelaskannya memanfaatkan teknologi untuk kebaikan misalnya dengan memanfaatkan dakwah-dakwah kiai kampung. Ia membenarkan para kiai di desa memang tidak butuh dengan pencitraan.

Sebab itu sebagai penggerak IT Aswaja, lanjutnya harus memanfaatkan dakwah kiai yang menggunakan media kultur, bicara dari mimbar ke mimbar dengan mengangkatnya ke permukaan. Caranya dengan menulis dan merekamnya kemudian dipublikasikan di website, radio maupun televisi.  

“Ini menjadi PR kita untuk “menyadarkan” para kiai-kiai kita. Strateginya dengan pro aktif. Dakwah-dakwah kiai harus kita udarakan,” imbaunya.     

Dengan mengangkat dakwah kiai ke permukaan sebutnya merupakan bentuk sinergitas gerakan dakwah kiai dan penggerak IT Aswaja.

Teladan dan Empati
Sementara itu, Hartanto, tokoh broadcast dari Magelang menambahkan tidak hanya penguatan media dan radio online, media TV juga demikian. Saat ini tayangan televisi sudah kadung ekstrim. Kondisi yang menggelisahkan itu harus diimbangi dengan media TV yang memberikan teladan sekaligus empati.

Salah satunya menurut pemilik TV komunitas, Grabag TV itu dengan TV streaming. Pihaknya Mei mendatang berencana mengundang SMK Broadcasting dan Multimedia se-Indonesia untuk belajar tentang TV berbasis internet.

Dengan mengusung program teladan dan empati bagi dia merupakan sebuah kekuatan. Sebab audio visual ekstrim harus dilawan dengan audio yang memberikan teladan dan empati.

Kegiatan yang berlangsung dua hari itu juga diisi dengan pelatihan web dan video streaming yang diikuti pelajar Magelang. Dalam kesempatan itu hadir Hari Usmayadi Ketua PPM Aswaja, Agus Zainal Arifin akademi ITS dan Syafi Alailha Pemred NU Online. (Syaiful Mustaqim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar