Kilatan Ramadan - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 30 Maret 2024

Kilatan Ramadan

Pesantren kilat di bulan Ramadan. (Dream.co.id)

Ngaji kitab kuning bagi santri sudah biasa, karena kitab kuning adalah kitab klasik yang asli dari penulisnya imam-imam terkenal. Cara menulisnya dengan ikhtiyar penuh doa, zaman setelah nabi atau ulama salaf yang saleh. Jangan heran untuk pendidikan di kalangan pondok pesantren tetap mengikuti ulama salaf.


Dengan tujuan tidak mengurangi keberkahan ilmu yang ditulis dibaca untuk diamalkan di zaman sekarang pun bisa diterapkan. Bergantung cara menafsirkannya di zaman modern, jika kitab satu kurang penjelasan bisa ditambah cara pandangan ulama yang terbaru dan tidak mengurangi keberkahan ilmunya.


Pondok pesantren salaf kini banyak diminati sebab dengan ilmu yang disajikan sudah lengkap, ada ilmu agama diantaranya fikih, hadis, akhlak, dan tajwid untuk ilmu umum di kitab kuning juga ada menerangkan khusus sain, sosiologi, filsafat, hukum, pemerintahan, dan tata surya.


Apalagi pondok pesantren yang perpustakaan yang disajikan kitabnya lengkap, jika belum sempat ngaji kepada guru/kiai bisa dibaca terlebih dahulu dan ketika ada kesulitan bisa bertanya kepada yang lebih tahu. Karena ilmu di kurikulum pondok pesantren fleksibel tidak harus mengikuti seutuhnya aturan pemerintah. Kurikulumnya sederhana ada amalan, bandongan, sorogan.


Sebab dengan adanya bandongan semua kalangan santri bisa menerimanya, ketika ada sorogan bisa menjadi perkembangan pengetahuan santri sampai dimana cara berpikirnya. Untuk amalan bisa dibiasakan setiap seminggu sekali, ada selawatan dan khitabah. Karena itu yang saat sekarang digunakan di masyarakat ketika sudah masa selesai menimba ilmu.


Selawat 


Adapun selawatan tidak hanya satu kitab saja, ada beberapa yang diberikan dari pondok pesantren diantaranya selawat diba', selawat simtudduror, selawat Al husainiyah, selawat Burdah, dan sebagainya. Apalagi pondok pesantren yang notabennya internasional kebutuhan santri di pelbagai negara ada. Namun jika pondok pesantren yang tingkatan terkecil di halaman saja tetap kurikulum di pesantren paling ngetren.


Khitabah

Kegiatan rutinan khitabah di kurikulum pondok pesantren menandakan seakan ada pengajian seminggu sekali, dan petugasnya bergilir sesuai tema yang ditentukan oleh pengurus. Dari kegiatan khitabah bisa membiasakan setiap santri adalah punya skil tersendiri, dimulai dari pembawa acara, pembaca qori', sambutan, hingga pengisi tausiyah. Seperti mubalig kondang di kalangan pesantren, jadi sekarang sebagai santri adalah pandangan luas, walaupun dipandang dari luar hanya kelihatan sarungnya saja.


Namun setelah di pesantren namanya bukan lulusan, namun alumni yang artinya masih tetap santri yang masih ada hubungan lahir batin dengan gurunya. Bukan memutus hubungan, karena setiap nafas ada doa dari guru kepada santri yang pernah ngaji. Begitulah muncul dengan istilah keberkahan.


Doa

Dari situ maka ada program di pondok pesantren yang namanya kilatan Ramadan, ketika masih jadi santri belum ngaji kitab yang lebih luas, kini sudah menjadi petani, pegawai, pengusaha, bahkan menjadi guru tetap ngaji. Ngaji adalah "Ngatur Jiwa" agar tidak tergoda dengan kenikmatan dunia yang tidak abadi. Maka dari itu kilatan Ramadhan di pesantren tersedia waktu untuk umum juga disediakan. (Maftuhan/09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar