Perempuan Berpendidikan, Untuk Apa? - Soeara Moeria

Breaking

Jumat, 29 Desember 2023

Perempuan Berpendidikan, Untuk Apa?

Selalu menarik diperbincangkan. (Foto: suaraaisyiyah.id)

Oleh : Lailiyatun Nafisah, alumnus sekolah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Tulisan ini adalah hasil renungan panjang antara perlu ditulis atau tidak. Setidaknya, hingga saat ini masih ada pertanyaan “untuk apa perempuan berpendidikan tinggi?”. Bahkan seringkali dilanjutkan dengan pertanyaan “kalau tidak jadi apa-apa, apa tidak eman-eman?”. 


Baik, kita mulai sedikit sejarah terlebih dahulu. Di era Nabi Muhammad SAW perempuan mendapatkan kedudukan yang terhormat, setelah sebelumnya perempuan melalui masa jahiliyyah (masa dimana perempuan mendapatkan kedudukan yang hina dan kehadirannya dianggap aib). 


Nabi sendiri memberikan kesempatan kepada perempuan untuk belajar. Bahkan istri-istri beliau memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Artinya, Nabi sendiri mendukung perempuan untuk terus belajar. Lalu mengapa sebagai umat mematahkan semangat perempuan untuk ber-pendidikan?


Berikut beberapa perempuan dalam sejarah peradaban Islam, dalam hal belajar-mengajar. Sitti Hafsah, isteri Nabi yang pandai menulis. Siti Aisyah isteri Nabi pandai membaca Al Quran dan seorang ahli fiqh yang terkenal. Bahkan mendapat pengakuan dari Urwah bin Zuabair, beliau berkata : “belum pernah saya melihat seorang yang lebih alim dalam ilmu Fiqh, ilmu kedokteran dan ilmu syiir selain dari Aisyah”. 


Kemudian ada Rufaidah Al-Aslamiyya, seorang dokter perempuan pertama dalam Islam. Asy-Syifa Binti Abdillah, seseorang yang pandai dalam dunia tulis menulis. 


Rasulullah pernah bersabda kepada asy-Syifa: "Wahai Syifa', ajarkanlah kepada Hafsah (ummul Mukminin) mengobati penyakit sebagaimana engkau mengajarinya menulis." Dan masih begitu banyak perempuan-perempuan yang berkiprah dalam pendidikan. 


Kenapa Harus Berpendidikan?

Perintah mencari ilmu dijelaskan dalam Al-Qur’an, salah satunya quran surah Al-alaq ayat 1-5, yang artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantara qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” 


Jelas sudah dalam ayat ini Allah SWT., memerintahkan hamba-Nya untuk mencari ilmu pengetahuan. Berpendidikan adalah salah satu cara mencari ilmu pengetahun. Bahkan selepas pendidikan tinggi, kewajiban belajar pun masih berlaku. 


Pendidikan menjadi salah satu cara untuk membentuk pola pikir bagi seseorang. Dalam pendidikan, buka sekedar ijazah saja yang didapat. Lebih dari itu, pengalaman, mental, skill, bahkan survive terhadap perkembangan zaman. Artinya, kesiapan untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa mendatang lebih matang, terlebih menjadi seorang Ibu.


Perlu untuk diluruskan, mengenai peran “Ibu Rumah Tangga (IRT)” bukan hanya sekadar sosok perempuan siap dipinang, menikah, melahirkan, merawat anak dengan “mengalir saja”. 


Menjadi perempuan adalah tentang menjadi Ibu, Ibu adalah identitas yang mulia. Perempuan adalah kunci dari generasi selanjutnya. 


Peran sejak mengandung hingga mengantarkan anak dewasa juga dipengaruhi oleh seorang perempuan. Penting bagi perempuan untuk terus belajar. Beban dan tanggung jawab menjadi Ibu Rumah Tangga amat sangat besar. Yakni, mencetak adab, karakter dan mencerdaskan. Pengalaman yang luas dan mindset dari seorang ibu yang akan menentukan “karakter seorang anak”. 


Oleh karenanya, seorang Ibu harus memiliki ilmu yang tinggi dan cerdas agar bisa digunakan untuk mendidik anaknya, sehingga anak juga menjadi cerdas. 


Ibu Rumah Tangga bukanlah identitas yang mudah untuk diemban. Perlu untuk terus belajar dan mengevaluasi di setiap saat dalam mendidik. 


Pendidikan juga  dapat membantu perempuan dalam pengembangan diri di tengah masyarakat. 


Beberapa tokoh perempuan yang telah disebutkan diatas memiliki pengaruh dan kiprah sosial. Islam mengajarkan agar kaum perempuan turut andil dalam masyarakat.


Sehingga, menanggapi pertanyaan “ngapain perempuan ber-pendidikan?” dalam hal ini jawabannya adalah agar lebih cakap mengembang tugas mulia menjadi Ibu Rumah Tangga, mendidik anak-anak, lebih cakap mengurus pekerjaan domestik, dan berkiprah kepada masyarakat untuk turut serta menjadi bagian dari bangsa. (03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar