Tepis Isu Intoleransi Lewat Webinar Moderasi Beragama - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 31 Januari 2021

Tepis Isu Intoleransi Lewat Webinar Moderasi Beragama

Webinar moderasi beragama KKN UIN Walisongo. (Nofa) 

Jepara, soearamoeria.com - Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem baik kanan maupun kiri. Selain itu, moderasi beragama juga dinilai sangat penting bagi setiap agama supaya bisa saling toleransi dan menghargai satu sama lain. 


Berdasar landasan itu mahasiswa KKN MIT DR UIN Walisongo Semarang kelompok 4 mengadakan webinar moderasi beragama dengan tema “menepis isu intoleransi beragama di berbagai Negara melalui media sosial” via Google Meet, Minggu (31/1/2021).


Hadir sebagai narasumber  alumnus International Islamic University of Islamabad (IIUI) Pakistan, Dea Aulia. Juga  Dosen Pembimbing Lapangan, Ulin Nihayah, dan 44 peserta webinar.


Dea Aulia dalam paparannya mengatakan bahwa salah satu konsep beragama adalah keberagaman. Selain itu, juga terdapat dua perspektif di dalam moderasi yaitu tidak berat sebelah di mana tetap open minded atau tidak keras. "Meskipun kita harus menghargai pendapat orang lain, tetapi kita juga harus tetap memfilter berita atau ungkapan yang kita peroleh supaya tidak ada berita hoaks atau isu yang beredar semakin bertambah," terangnya.


Ditambahkan, moderasi beragama dirasa sangat penting karena zaman sekarang rasa toleransi antar beragama mulai berkurang sehingga sering terjadi konflik dan menganggap agama atau ormas yang dipeluk adalah agama atau ormas yang paling benar. 


"Sebagai generasi muda dan kaum akademis, maka sebaiknya kita tidak mudah percaya dengan berita yang beredar baik itu melalui media sosial ataupun media-media yang lain. Kita juga harus bijak dalam menggunakan media sosial terlebih di masa pandemic seperti saat ini karena gadget dan media sosial menjadi salah satu factor atau penyebab munculnya konflik (isu)," terangnya.


Dirinya memaparkan hampir semua kalangan menggunakan gadget dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. 


Di akhir paparannya ia memberikan solusi untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan menambah ilmu pengetahuan (melalui pendidikan formal dan informal), membaca berbagai sumber berita yang terpercaya tidak hanya satu berita saja. (no)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar