Panen Padi Pakai Mesin Otomatis Biaya Murah dan Praktis - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 16 Februari 2017

Panen Padi Pakai Mesin Otomatis Biaya Murah dan Praktis


Demak, soearamoeria.com
Sistem pertanian Desa Babat Kecamatan Kebon Agung Kabupaten Demak sudah beranjak modern. Kini petani dari desa Babat juga memanfaatkan mesin pemanen otomatis. Sulitnya mencari tenaga manusia mendorong mereka untuk mendatangkan mesin pemanen padi. Biasanya mereka itu adalah petani yang memanen padinya sendiri.

“Saya setiap panen padi tidak pernah menebaskan padi pada para tengkulak, apa pun hasilnya saya panen sendiri. Dulu sebelum ada mesin seperti ini saya cari tenaga panen yang saya upah harian, ujar salah satu petani Babat.

Jika panen raya tiba tenaga pemanen padi cukup mahal. Padahal pada panen raya biasanya harga gabah cenderung turun. Akibatnya keuntungan petani semakin kecil. Bagi petani yang tidak mau risiko biasanya padi di lahan ditawarkan pada penebas meski keuntungan yang diperoleh sangat kecil.

Di sela-sela istirahat, Babinsa Serda E. Suwandi dibantu Sertu Slamet belajar mengoperasikan mesin pemanen otomatis ini menjelaskan, cara panen dengan menggunakan mesin panen ini bila sudah mahir hanya memerlukan waktu 1.5 jam per hektar, ditaraf belajar masih butuh waktu 2.5 jam per hektar.

Menggunakan mesin panen ini, selain lebih efisien waktu dan tenaga juga membuat hasil panen lebih memuaskan karena sisa padi tidak ada yang tercecer.

“Mereka takut kalau dipanen sendiri justru mengalami kerugian karena harus menyediakan biaya operasional panen. Padahal kalau mau memanen sendiri keuntungan akan jadi berlipat, tambahnya saat belajar mesin perontok padi, Selasa (07/02/17).

Untuk mengatasi kesulitan itu petani mendatangkan mesin panen dari luar. Dengan menggunakan mesin, selain waktu yang dibutuhkan lebih cepat hasil gabahnya  juga bagus. Jika menggunakan mesin blower biasa hasil gabahnya belum bersih masih harus memilah-milah lagi.

“Kalau dengan menggunakan mesin pemanen otomatis ini biaya bisa lebih murah dan tidak perlu repot hitungannya biaya perkotak Rp300 ribu. Kalau 1 Hektar ya biayanya kurang lebih 2 jutaan, katanya lagi.

Lain jika menggunakan tenaga manusia, si pemilik lahan harus mempersiapkan berbagai keperluan untuk panen padi. Selain transportasi juga konsumsi selama padi dipotong. Gabah yang dihasilkan juga belum bersih masih harus memilah-milah lagi bulir yang berisi dan juga yang kosong.

Dengan semakin sulitnya mencari tenaga panen ini petani berharap ada bantuan dari pemerintah. Yaitu berupa mesin pertanian selain alat untuk panen padi juga mesin untuk menanam padi. Harapannya kedepan kesejahteraan petani akan meningkat seiring dengan makin minimnya biaya operasional tanam padi. (pen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar