Halalbihalal, Santri Harus Bermanfaat untuk Masyarakat - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 15 April 2024

Halalbihalal, Santri Harus Bermanfaat untuk Masyarakat

Halalbihalal di halaman pesantren putra.


Jepara, soearamoeria.com - Pondok Pesantren Roudlotul Huda Desa Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara menggelar Halalbihalal pada Senin (15/4/2024) berlangsung di halaman pesantren. Halalbihalal yang sudah berlangsung 22 kali ini dilaksanakan untuk mempererat jalinan silaturahmi dan spiritual antara para alumni, santri dan kiai.


Ketua panitia Ikatan Santri dan Alumni Roudlotul Huda (Isaroh) Nur Rosyid menghaturkan  terima kasih atas kehadiran alumni. “Dengan kehadiran Panjenengan acara Isaroh ke-22 berjalan lancar. Semisal panjenengan tidak hadir acara ini tidak terlaksana dengan baik,” jelasnya.


KH Miftahul Amin, perwakilan keluarga besar ndalem pesantren Roudlotul Huda mengemukakan silaturahmi antara alumni, santri, dan kiai itu sebagai salah satu bentuk washilah. “Jadi jangan sampai kita mempunyai prasangka. Ketemu orang ini lagi,” jelasnya.

 


Ditambahkan, ketika santri sudah bermasyarakat santri harus mempunyai sifat senang bergaul kepada masyarakat. “Pokoknya santri ketika sudah boyong harus ‘sumeh’ lan ‘serawung’ kepada masyakat. Sebab itu yang diajarkan kiai kita, inggih simbah KH Mukhlisul Hadi,” tambahnya. 


Pengasuh Pesantren Roudlotul Hidayah, KH. Nurul Musyafa’ senada yang dikemukakan Kiai Amin bahwa santri ketika boyong harus bergaul dengan masyarakat. 


“Saya teringat dawuhnya Mbah Yai Dur Tegalrejo. Santri kalo sudah sampai rumah harus mengajar. Berbeda dengan dawuhe Mbah Yai Muh Tegalrejo. Santri pulang dari pondok harus kaya. Dawuhnya Mbah Yai Dur sudah jelas. Dawuhe Mbah Muh kita maknai sebagai dawuh bil ma’na. Artinya sugih adalah sugih hati. Harus mempunyai hati legawa. Apakah diberikan kaya atau miskin harus tetep legawa. Intinya menjadi santri ketika sudah terjun di masyarakat harus anfa’uhum linnas,” tambahnya. 


KH Nur Hakim dalam mauidlahnya menyampaikan santri harus berkhidmah, tidak perlu takut miskin. Sebab sudah ada dawuh: 


ينل العلم بالتعلم و تنل البركة بالخدمة


“Ilmu itu bisa masuk di pikiran lantaran belajar dengan tekun. Berkaitan dengan berkahnya itu bisa berhasil lantaran khidmah. Jadi ketika menjadi santri harus punya keyakinan apa yang dipelajari di pondok akan bermanfaat. Ketika sudah boyong kita semua harus punya niat khidmah sesuai kemampuan kita masing-masing. Dengan cara tersebut yang akan melahirkan keberkahan untuk kita semua,” pungkasnya. (Fikri Hailal/07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar