![]() |
Gedung SMK Al-Falah Winong Pati. (Foto: istimewa) |
Pati, soearamoeria.com - 22 tahun sudah SMK
Al-Falah berkiprah di dunia pendidikan. Sejak berdiri tahun 1995 sumbangsihnya
dalam mencerdaskan anak bangsa begitu besar.
Di bawah naungan
yayasan pendidikan Islam Al-Falah yang yang didirikan oleh KH Habib Hasan,
tokoh NU kecamatan Winong, kabupaten Pati SMK Al-Falah mengarungi masa hingga
tak terasa sudah berkembang sedemikian rupa. Dari data resmi terbaru siswa
Al-Falah berjumlah 1345 yang berasal dari berbagai penjuru Pati.
Pada awal
berdirinya SMK Al-Falah hanya membuka jurusan akuntansi. Namun, seiring
dengan antusiasme masyarakat dan tuntutan pendidikan yang mesti menyesuaikan
perkembangan zaman maka dibukalah jurusan teknik komputer dan jaringan,
otomotif, farmasi dan teknik mesin.
SMK yang dipimpin
oleh Mukhlisin ini memiliki fasilitas yang terbilang lengkap. Di dalamnya terdapat
35 kelas, masjid, asrama, aula, laboratorium komputer, perpustakaan, lapangan
futsal, lapangan bola voli, lapangan basket, minimarket, gedung teater, klinik
dan masih banyak lagi lainnya.
Tenaga pengajar yang
dimiliki SMK Al-Falah berjumlah 70 orang dengan beragam disiplin ilmu. Latar
belakang mereka dari berbagai universitas terkemuka seperti Undip, UGM, UMY,
IKIP Malang dan lainnya.
Dengan fasilitas
yang lengkap, tenaga pengajar yang profesional juga sistem pendidikan yang
terpadu, tentu sudah semestinya SMK Al-Falah masuk dalam daftar sekolah idaman.
Bagi masyarakat
Winong dan sekitarnya sudah sangat mengenal dengan SMK Al-Falah yang beralamat
di Jl. Winong-Pucak Wangi, RT. 01 desa Pekalongan Kecamatan Winong Kabupaten
Pati.
Lingkungan khas
alam pedesaan pantura yang sangat asri dan sejuk, menciptakan suasana belajar
mengajar siswa sangat kondusif membuat para siswa semangat belajar dalam
kesehariannya.
Bukti nyata dari
kesungguhan siswa tersebut bisa dilihat dari jejeran piala, medali juga piagam
yang tertata rapi di lemari kantor SMK Al-Falah.
Piala, medali juga
piagam tersebut adalah prasasti atas prestasi siswa Al-Falah baik tingkat
nasional maupun lokal di berbagai bidang di antaranya adalah juara 1 teater
nasional tingkat SMU/ sederajat, juara 1 futsal Bupati Pati cup tingkat SMU/ sederajat,
juara 1 marathon se-Karesidenan Pati tingkat SMU/sederajat, juara 1 festival
film pendek, juara 1 bola voli se-Kecamatan Winong tingkat SMU/ sederajat,
juara 3 lomba karya tulis ilmiah se-Jateng dan DIY tingkat SMU/ sederajat.
Dengan sederet
pencapaian prestasinya ini tentu bisa menjadi tolak ukur betapa Al-Falah mampu
memberi warna di kancah pendidikan Indonesia.
Dengan beragam
keunggulan yang dimilikinya seperti fasilitas belajar dan ruang praktik yang
representatif, tenaga pengajar yang profesional, kurikulum terpadu, biaya
pendidikan yang terjangkau juga sederet prestasi yang telah diraihnya SMK
Al-Falah memiliki visi menjadi SMK rujukan.
"Al-Falah
bervisi menjadi SMK rujukan, mohon bantuan dan do'anya," ujar Mukhlisin
ketika memberi sambutan dalam reuni alumni angkatan 1997, 1998, dan 1999 yang
digelar awal Juli lalu. Alumni SMK Al-Falah bertebaran di mana-mana. Tak
sedikit yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan banyak juga yang
langsung diserap oleh dunia usaha.
Sebagai lembaga
pendidikan yang bernaung di bawah LP Ma'arif NU tentu SMK Al-Falah sangat
konsisten menjaga dan mewariskan aqidah, nilai-nilai dan tradisi NU.
Untuk mewujudkan
amanah mulia itu SMK Al-Falah menerapkan sistem pendidikan terpadu, perpaduan
antara kurikulum Kemendikbud dan kurikulum pesantren salaf NU. Untuk kurikulum
Dikbud diterapkan dari pagi sampai menjelang sore yang selanjutnya menerapkan
kurikulum pesantren salaf seperti hadist, fiqh, tafsir, nahwu, sharaf, sirah,
muhadarah dan lainnya.
Selain itu ada
kegiatan mingguan, bulanan dan tahunan khas NU seperti tahlilan, barzanji,
manaqiban juga peringatan haul. Adapun ektrakurikulernya meliputi
kegiatan wajib dan pilihan. Kegiatan wajibnya pramuka, sementara pilihannya
banyak; karate, marawis, drama, teater, marchind band, jurnalistik, kajian
ilmiah dan tari Nusantara.
Selain itu ada
juga kegiatan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah di antaranya renang,
ziarah ke makam orang-orang shaleh juga studi banding.
Dengan gemblengan
yang sedemikian komplitnya, para siswa diharapkan kelak siap menjadi pengawal
aqidah aswaja dan mentransformasikan kemampuan dan keterampilannya ketika sudah
berada di tengah masyarakat. (al)
Sumber : NU Online