Kudus,
SoearaMoeria.Com
Semua
Guru SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) se-Kabupaten Kudus mengikuti pelatihan dan
pendampingan pembuatan media pembelajaran sains berbasis karakteristik siswa
berkebutuhan khusus bertempat di gedung pertemuan guru di SDLB Purwosari Kudus mulai
Selasa-Kamis (18-20/7/2017).
Kegiatan
ini diikuti oleh 35 guru dari tiga sekolah yaitu SDLB Cendono Dawe, SDLB
Purwosari, dan SDLB Kaliwungu Kudus.
“Kegiatan
pertama guru SDLB diberikan materi pembelajaran sains yang cocok untuk anak
berkebutuhan Khusus (ABK). Kemudian guru SDLB dilatih membuat media
pembelajaran sains dan ketiga pendampingan untuk mengaplikasikan media
pembelajaran sains berbasis saintifik sesuai kurikulum 2013,” kata Nur Fajri,
selaku ketua tim pelatihan dan pendampingan dari Universitas Muria Kudus.
Media
yang dibuat dalam pelatihan tersebut di antaranya ada pembuatan media wayang kardus, pembuatan diorama,
pembuatan media tiga dimensi, pembuatan puzzle, dan pembuatan media komunikasi
dari barang bekas.
“Saya
sangat antusias mengikuti kegiatan ini dikarenakan selain diberi materi, kita
dilatih dan didampingi praktik langsung membuat media pembelajaran untuk anak
berkebutuhan khusus yang salama ini memang kurang dalam hal fasilitas media
pembelajaran,” urai Wahyu Purwanto guru SDLB Cendono Dawe.
Anak berkebutuhan khusus dari SDLB di Kabupaten Kudus dengan gangguan seperti tunarungu, tunanetra, tunagrahita, tunalaras, tunaganda, dan tunadaksa perlu diberi perhatian lebih dan keterampilan oleh guru agar mereka kelak memiliki skill, kreativitas, dan keterampilan untuk bekal di masyarakat. Sehingga guru SDLB pun perlu pelatihan dan memiliki keterampilan yang baik agar anak didiknya juga semakin terampil.
“Harapannya,
pelatihan dan pendampingan ini dapat memberikan pembelajaran sesuai tuntutan
kurikulum 2013 yang berbasis saintifik bagi siswa SDLB,” harap Fajri.
“Saya
sangat senang dan menyambut baik pelatihan ini. Kegiatan yang diselenggarakan
ini sangat bermanfaat untuk merangsang guru SDLB se-Kabupaten Kudus untuk dapat
lebih berkreativitas dalam membuat media pembelajaran sains sesuai tuntutan
kurikulum berbasis saintifik,” ungkap Oniva Dartin, selaku kepala Sekolah SDLB
Purwosari Kudus. (na)