Monday, 14 November 2016

Istighatsah Kebangsaan: Dukung Fatwa MUI Tentang Penistaan Agama

Demak, soearamoeria.com

Dandim 0716/ Demak yang diwakilkan Danramil 01/ Demak Kota Kapten Arm Sukartiyo bersama Babinsanya Serma Siswo menghadiri acara yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Demak tentang Istighotsah Kebangsaan.

Kegiatan yang mengambil tema dalam rangka mendukung terkait Fatwa MUI tentang penistaan agama. Kegiatan dihadiri berbagai elemen termasuk Kalangan kiai (ulama) dan para pejabat (Umaro) Demak yang bertempat di pesantren Subulus Salam, Jalan Yudhamenggala Domunggalan Bintoro Demak, Ahad (13/11/16).

Istighotsah Kebangsaan bersama ini menghadirkan beberapa pejabat Demak yakni Bupati Demak diwakili oleh Staf ahli bidang pemerintahan Edi Jatmiko, SH.MM, Dandim 0716/ Demak diwakili Danramil 01/ Demak Kapten Arm. Sukartiyo, Kapolres Demak diwakili Kapolsek Kota AKP Sugeng Riyadi, SH., Ka. Kemenag Demak Drs. H. M. Thobiq, Msi., Ketua MUI Demak Drs. KH. M. Asyiq beserta staf pengurusnya, para Alim ulama, tokoh agama sekitar Demak Kota, Ketua MUI Kecamatan se-Demak beserta perwakilan pengurusnya serta tamu undangan yang hadir dalam giat tersebut diikuti lebih kurang 100 orang.

Ketua MUI Demak, Drs. KH. M. Asyiq menyatakan apresiasi terhadap kehadiran para peserta. Dirinya meyakini dengan dialog bersama tentang kebangsaan ini, rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama umat beragama semakin erat, dalam menjaga kedamaian daerah Demak.

Menurut Ketua MUI, sangatlah indah jika para umara dan ulama tersebut saling bekerja sama untuk memimpin, mengajak, dan memerintahkan umat ini kepada hal-hal yang baik dan bermanfaat di dunia dan akherat, serta melarang hal-hal yang jelek yang akan membawa mudharat bagi bangsa dan umat.

“Suatu negara akan baik dan maju jika para pemimpin dan ulamanya baik, sebaliknya jika keduanya rusak, maka negarapun pasti akan rusak,” lanjutnya.

”Dua kelompok manusia, jika mereka baik, maka masyarakat akan baik, sebaliknya jika mereka rusak, maka masyarakat pun akan ikut rusak, mereka itu adalah para ulama dan umara’” kata Drs. KH. M. Asyiq.