Puisi-puisi Muhammad Lutfi - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 14 November 2016

Puisi-puisi Muhammad Lutfi








Hujan Oktober

Hujan,
Sudah membasahi sendi tubuhku
Mengguyur jiwa dalam kehampaan
Gelap kala mendung mulai terengah-engah datang
Menyusup mata dan akalku
Kelakuanku masa lalu menjadi bulat terlihat jelas

Oktober tahun kelahiran bocah ini,
Menggerutu  penuh tanya
Masihkah ada bunga yang tak layu
Yang mekar demi diriku
Hingga dapat kupetik setiap tangkai kelopaknya
Dan kuhisap sedalamnya saripati mawar bunga ini

Malam semakin mendayung ingatan
Benak-benak bersama kaum pinggiran
Mulai terusung kembali
Bahkan riak air mata terucap lagi
Saat melihat hanya nasi tanpa lauk merasuk ke dalam mulut

Surakarta,  28 Oktober 2016


Senyum Manis

Senyum menawan
Elok rupawan
Siapa punya, kawan?

Bibir rembulan
Mata melambai tangan
Siapa punya, kawan?

Alis tanpa kerutan
Hati bagai senapan
Siapa punya, kawan ?

Surakarta, 28 Oktober 2016


Antara Si Kaya dan Si Miskin 


Tengah malam,

Sewaktu bulan hilang termakan kelam,
Bintang memudar tanpa cercah cahaya
Si Kaya asyik mengetikkan tangannya di belahan uangnya,
Hasil dari kerja kerasnya pagi tadi,
Sang istri yang masih muda,
Menghampirinya penuh rayuan dan jilatan di telinga
Di sela-sela waktu, mereka menyetorkan uang-uang di antara kotak
yang tak pernah lepas dari tangannya,
Selalu di hampirinya almari tanpa celah di brangkas.

Siang hari,
Si miskin sedang menghela nafas yang tersengal,
Bukan karena batuk atau sekarat,
Tapi karena tuntutan hidup yang terus mengacuhkannya,
Meninggalkannya di antara nasib-nasib rumah reyot,
Di antara gedung berbintang.
Dia mengurut kakinya yang kering kerontang tanpa lemak,
Dan di dapur, seorang istri hanya membakar asap tanpa kesadaran.

Di antara mereka,
Wanita bergelantungan di jendela hotel,
Hinggap di tiang-tiang sepi berbau parfum.
Anak-anak bermain tanpa waktu,
Bersuka riya tanpa aturan,
Para lelaki menghirup bir-bir dengan beringas,
Wajahnya memerah dan menanyakan dimana rumah kekasihnya.

Pati, 21 Januari 2017

___________________
Muhammad Lutfi lahir di Pati 15 Oktober 1997. Masih berstatus mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Karyanya terangkum dalam; kumcer Nahima Press (2015), Antologi Puisi Tuas M Publisher (2016), dan Antologi Puisi Bebuku Publisher (2016), serta Antologi para penyair Indonesia di Hari Puisi Indonesia yang bertempat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (Matahari Cinta Samudra Kata, 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar