Jepara, soearamoeria.com-Menyebut istilah Pasar Cewek yang ada dalam pikiran kita tentu bermuara kepada hal yang negatif. Tetapi jika kita menelusuri lebih dalam nama yang bernada miring itu sama sekali bukan tempat negatif sebagaimana yang kita bayangkan. Pasar Cewek adalah lapak yang berada di desa Sinanggul RT.08 RW.02 kecamatan Mlonggo. Untuk menuju pasar mini yang sudah beroperasi puluhan tahun itu dari Puskesmas Mlonggo kemudian ke arah kanan sekitar 1.5 km.
Luhfti Hermawan, warga desa setempat mengatakan penyebutan Pasar Cewek adalah murni salah pengucapan. Nama sesungguhnya Pasar Ceweng atau Pekeng yang berarti pasar yang terletak di pertigaan. Yakni ke arah RT.09 dukuh Nglejok, desa Slagi kecamatan Pakis Aji dan menuju Puskesmas Mlonggo.
Menurutnya Pasar Cewek tidak ada kaitannya, dulu pernah dijadikan lokalisasi, prostitusi maupun istilah negatif yang lain. “Setiap saya menyebut nama Pasar Cewek yang ada dalam pikiran teman-teman ya gitu mas yang negatif-negatif. Tetapi setelah saya jelaskan pikiran negatif itu hilang,” papar lelaki yang tinggal di RT.12 RW.02.
Dulu kios yang ada berjumlah sekitar 15an, menjajakan ikan, sayur mayor, sembako dan pakaian. Kini hanya berjumlah sekitar 6 kios yang tersisa. “Dagangan yang dijual sayur mayor, ikan dan bumbu dapur,” jelasnya.
Pasar yang lokasinya sempat pindah beberapa kali itu, lumayan ramai meski buka hanya pagi sampai sore hari. Malam hari tiada aktivitas kecuali hanya pangkas rambut. “Saya kesitu biasanya membeli lauk pauk dan bumbu dapur mas,” imbuhnya.
Sedangkan yang warga datang membeli keperluan masing-masing. Pembelinya beragam dari anak-anak, remaja hingga dewasa. (qim)
Gambar: Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar