Menyulap Labu Kuning Jadi Camilan Menyehatkan - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 12 Desember 2021

Menyulap Labu Kuning Jadi Camilan Menyehatkan

 

Stik labu buatan Eliya. (Foto: Intania Dwi Oktaviar)
Kudus, soearamoeria.com - Salah satu warga Desa Jati Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Eliya (48) mulai bangkit dari pandemi covid-19. Di tengah kondisi yang sulit seperti sekarang ini ia memproduksi produk makanan dari olahan labu. 


Dipilihnya bahan baku labu karena masih jarang dijadikan peluang bisnis. Sehingga peluang tersebut ia manfaatkan untuk memulai bisnis di tengah-tengah pandemi. “Saya memanfaatkan peluang dengan menjual yang belum ada di kalangan masyarakat, agar orang-orang penasaran dan mencoba produk saya. Alhamdulilah produk saya diterima masyarakat karena harganya terjangkau, sehat, dan tentunya enak,” tutur Eliya, Sabtu (11/12/2021).


Produk makanan dari labu kuning itu ia beri nama MDG. “Saya sengaja memberi label MDG karena terinspirasi dari nama ketiga anak saya yaitu Mia, Devita, Ghofur (MDG),” ujar ibu tiga anak tersebut. 


Untuk mengawali usaha, perempuan yang bertempat tinggal di Desa Jati Kulon RT 01 RW 05 mengeluarkan modal 5 juta untuk membeli alat dan bahan. Adapun produk yang dibuat yakni stik labu, kripik labu, dan kembang goyang labu. 


Eliya sedang memproduksi makanan dari bahan labu.

Berkenaan dengan harga, stik labu dibanderol dengan harga Rp12.000/pcs, sedangkan kripik dan kembang goyang labu dengan harga Rp. 15.000/pcs.


Dalam memproduksi makanan ringan tersebut, dirinya tidak sendirian. Suami beserta kedua anaknya turut membantunya. “Saya memproduksi  25 pcs setiap 2 minggu sekali, jika ada pesanan bisa lebih,” tambahnya.

 

Untuk pemasaran, Eliya mengincar konsumen menengah ke atas. Penjualan dilakukan dengan cara direct selling di toko, reseller online, serta lewat konsinyasi di toko oleh-oleh. “Agar bisnis saya makin dikenal masyarakat, saya sudah 3 kali mengikuti pameran atau expo di Simpang 7 dan Kodim,” imbuhnya. 

 

Meski masih diproduksi secara sederhana, namun Eliya optimis produk olahan labunya akan semakin diterima masyarakat dan bisa memiliki nilai ekonomi tinggi. 


Salah satu pembeli MDG, Sari mengemukakan, setelah mencicipi makanan dari labu tersebut dirinya jadi ketagihan. “Pengen nagih. bukan cuma saya, banyak yang mengaku ketagihan karena rasanya yang gurih, renyah, dan menyehatkan,” pungkasnya. (id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar