NU - Muhammadiyah Paling "Berkeringat" Sebelum NKRI Merdeka - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 21 Juli 2016

NU - Muhammadiyah Paling "Berkeringat" Sebelum NKRI Merdeka


Jepara, soearamoeria.com
Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Soekarno-Hatta, dua ormas besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan organisasi yang paling “berkeringat” sebelum bangsa ini lahir. 


Hal itu memompa semangat H. Fachrurrozi, ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten Jepara saat menyampaikan kata sambutan dalam halal bihalal ke-1 keluarga besar NU dan Muhammadiyah yang dipusatkan di Pendopo kabupaten Jepara, Ahad (17/07) kemarin. 

Menurutnya, kedua pendiri organisasi itu dari satu kakek yakni Sunan Giri. Dari segi silsilah keturunan, KH Ahmad Dahlan dari jalur bapak Fadlullah dan KH Hasyim Asyari dari bapak Abdurrahman (Jaka Tingkir). Sehingga ia masih ingat ketika Kh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hadir ke Jepara mengaku sebagai cucu Jaka Tingkir. 

“Dua tokoh besar ini ialah tokoh moderat yang turut membangun bangsa dan negara ini. Rumah sakit, perguruan tinggi maupun pesantren yang sudah dikembangkan oleh NU-MD merupakan andil besar untuk bangsa,” katanya kepada hadirin yang memadati Pendopo Jepara. 

Jika dihitung kiprah NU dan Muhammadiyah untuk bangsa dan negara baru 100-an tahun. Masih jauh dari sumbangsih Al-Azhar Kairo yang sudah lebih dari 1000 tahun.

Seraya mengutip Surat ash-Shaf ayat 45, ia menyatakan orang besar akan meninggalkan jasa yang besar. Fachrur meyakini siapa yang menanam akan menuai hasilnya. Untuk itu, semua sektor baik ekonomi, politik, hukum, serta pendidikan harus tetap dikembangkan. 

Ia menegaskan, kiprah NU dan Muhammadiyah sudah tidak diragukan lagi sehingga sudah diakui oleh Mendagri. Pantas, lanjutnya, jika NU dan Muhammadiyah menerima dana yang besar untuk terus berkiprah terhadap republik ini. 

KH Ubaidillah Noor Umar, Rais Syuriah PCNU Jepara dalam mauidlahnya menekankan pemerintah harus membesarkan kedua organisasi tersebut. NU dan Muhammadiyah, kata kiai yang sering disapa Mbah Obet itu, tidak perlu demo apalagi sampai bertindak anarkis karena aspirasi disampaikan dengan cara yang santun. 

“Jika NU-MD sudah besar aparat keamanan cukup ‘sare’, tidur saja. Tetapi, jika ada yang membikin rusuh dan memakai atribut ‘NU’, mesti itu bukan NU, tetapi NU jadi-jadian,” tegasnya kepada NU Online

NU dan Muhammadiyah memang tidak lepas perbedaan. Karena itu dalam sambutannya Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi berharap kedua oraganisasi ini mampu mengemas perbedaan menjadi rahmat. Caranya, sebut Marzuqi, dengan duduk bareng antara NU dan Muhammadiyah untuk Jepara yang bermartabat dan berkemajuan. 

Kegiatan halal bihalal bertajuk “Halal bihalal sebagai Wahana Silaturrahim untuk Membangun dan Memajukan Jepara” dihadiri ribuan anggota dari dua organisasi itu baik tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Selain itu dihadiri Forkompinda dan tokoh lintas agama. (qim) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar