![]() |
Jepara, soearamoeria.com
SMK
Fadlun Nafis Bangsri bisa dikatakan sekolah kejuruan baru di kabupaten Jepara. Sebab
tahun pelajaran 2013/2014 baru membuka penerimaan siswa baru.
Meski
umur sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Fadlun Nafis ini belum genap
setahun belum lama ini menemukan penelitian yang patut diacungi jempol.
Ialah
Asifatun Hidayah dan Desi Wulan Sari (X Farmasi) serta Aghnia Norfa Nafisah dan
Ahmad Yusuf Alfianto (X TPHP) lewat penelitiannya berjudul “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh
sebagai Energi Alternatif” berhasil menemukan baterai yang mati bisa
dihidupkan kembali dengan menggunakan daun
belimbing wuluh.
Sebab
daun belimbing wuluh yang banyak ditemukan di Indonesia mengandung elektrolis sel volta yang mengandung
asam. Kandungannya terdiri dari tanin,
sulfur, asam format dan peroksida.
“Asam
format yang berekasi menghasilkan peroksida dan sulfur kemudian menghasilkan
sulfat,” kata Asifa siswi X Farmasi.
Asifa
menjelaskan sifat asam sulfat bererektrolit kuat sehingga menghasilkan arus listrik.
Arus listrik
dari belimbing wuluh itu kemudian diuji cobakan pada baterai yang mati. Caranya,
baterai yang mati dikeluarkan karbonnya kemudian ambillah daun belimbing dari
pohon. Lalu tumbuklah daun dengan mortir dan stamper. Untuk baterai ukuran A2 membutuhkan 3-4 gram daun.
“Setelah
ditumbuk masukkan daun kedalam mulut baterai. Agar rapat tutup lakban pada
mulut baterai,” sambungnya.
Saat batu
disambungkan pada lampu Led bisa menyala
dengan tegangan batu 0.8 volt. Hasil penelitian yang hanya dilakukan dalam 5
hari itu akhirnya menjadi juara LKTI remaja yang diselenggarakan University
Expo (Uniex) 2015 pada 24-26 Januari lalu.
Ditemui
soearamoeria.com, Akhmad Efendi selaku
Kepala SMK Fadlun Nafis memberikan apresiasi peserta didiknya yang telah
mewujudkan penelitian tersebut. Kedepan pihaknya akan terus berinovasi dalam
hal lain.
“Harapannya
penelitian yang dilakukan bermanfaat untuk sekolah serta masyarakat luas,”
harap Efendi. (qim)