Webtoon Study Group Season 2 Episode 114: Pembelajaran Perjuangan Pelajar yang Dinilai Tidak Mampu Belajar - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 03 Desember 2023

Webtoon Study Group Season 2 Episode 114: Pembelajaran Perjuangan Pelajar yang Dinilai Tidak Mampu Belajar

Webtoon study group. 

Judul : Study Group

Penulis : Hyungwuk Shin

Ilustrator : Seungyeon Ryu

Media : Naver / Webtoon

Terbit : 3 Januari 2019 (Korea Selatan) dan 13 November 2021 (Internasional)

Peresensi : Anjar Pratiwi, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Prodi Sastra Indonesia Universitas Diponegoro Semarang


Webtoon “Study Group” merupakan karya yang rutin dirilis perkembangan ceritanya dalam satu episode setiap hari Minggu. Penulis dari webtoon “Study Group” ini adalah Hyungwuk Shin dan ilustratornya ialah Seungyeon Ryu.


Update terakhir webtoon “Study Group” di Indonesia adalah episode 114. Bagian tersebut masih terus menceritakan perjalanan tokoh Gamin Yoon sebagai pelajar yang kesusahan dalam proses belajar. Tokoh utama Gamin adalah pelajar SMK dengan impian yang berbeda dibanding siswa sekolah kejuruan umumnya, yaitu masuk universitas.


Biasanya, universitas didominasi oleh siswa-siswi lulusan SMA, sedangkan murid SMK memang mayoritas berorientasi untuk langsung disalurkan dalam sebuah pekerjaan. Namun, stereotipe demikian tidak meruntuhkan ambisi tokoh Gamin untuk terus belajar materi ujian dan soal-soal latihan demi mencapai targetnya masuk ke kampus impian.


Sampai update terakhir, Gamin senantiasa tetap belajar meski banyak tantangan baik dari internal maupun eksternal lingkungannya. Mulai dari internal, dia sendiri dinarasikan memiliki kesusahan dalam belajar atau memahami pelajaran.


Akan tetapi, kesulitan tersebut terus dia upayakan untuk ditemukan solusinya, seperti lebih giat mencoba memahami sendiri dan mengulang-ulangi secara konsisten. Bahkan, semangat Gamin itu mampu menarik perhatian ibunya sehingga dia diberikan dukungan penuh dengan dihadirkannya guru les untuk mengajarinya di luar jam pelajaran.


Guru tersebut adalah Hankyung Lee yang posisinya tidak sekadar guru, tetapi juga dianggap sebagai pahlawan Gamin dalam meraih kelulusan ujian masuk universitas kelak.


Tokoh Hankyung Lee menjadi sosok guru yang percaya bahwa semua murid bisa belajar, termasuk Gamin. Dia berusaha mematahkan persepsi orang-orang mengenai anggapan buruk terhadap Gamin yang terus belajar tetapi, peringkatnya masih di bawah.


Cita-cita Gamin Yoon menjadi mahasiswa sepenuhnya didukung oleh Bu Guru Hankyung dengan terus mengajarinya dengan semangat dan selalu memberikan motivasi. Tanggapan buruk tentang dirinya itu merupakan salah satu tantangan dari eksternal Gamin yang harus dihadapi hampir setiap hari.


Tantangan lain dari lingkungannya yaitu ekosistem SMK yang minim perhatian dalam hal tujuan setelah lulus kecuali karier di perusahaan. Jadi, dapat dikatakan Gamin adalah minoritas di tengah mayoritas yang fokusnya hanya bekerja bukan lagi melanjutkan pendidikan.


Rintangan-rintangan tersebut bukannya selalu lancar dan mulus untuk dilalui Gamin. Dia tentu beberapa kali menemukan titik untuk menyerah saja atas impiannya. Misalnya di episode-episode sebelumnya, dia disarankan secara baik-baik oleh keluarganya untuk berhenti belajar terlalu keras demi universitas.


Kasih sayang membuat sang ibu begitu iba melihat putranya kesusahan dan terlihat menderita harus melampaui kelemahannya dalam hal belajar. Lantas, mereka mengajak Gamin tinggal dan pindah sekolah di luar negeri yang sistem pembelajarannya tidak sekeras di Korea Selatan.


Keluarga ingin Gamin secara natural dan bukan masalah apabila belajar secara perlahan-lahan saja di negara lain, dibandingkan harus menghadapi tingginya persaingan di Korsel. Ibunya berpandangan bahwa putranya itu tidak perlu berupaya sebegitu keras. Dia hanya ingin Gamin hidup sehat dan bahagia.


Pada posisi Gamin, tentu dia bimbang dan sempat mengiyakan tawaran tersebut. Akan tetapi, dalam momen genting itu muncul suatu pencerahan mengenai kebahagiaan Gamin.


Dinarasikan bahwa dia bisa saja melepaskan impiannya, tetapi dia tidak akan pernah bisa bahagia. Teringat pula momen ketika Bu Guru Hankyung mengajar dengan sabar kepada Gamin dan terus meyakinkan bahwa dia bisa menggapai cita-citanya. Alhasil, dia memilih untuk mempertahankan kebahagiaannya yakni belajar demi lolos ujian masuk universitas.


Dia akhirnya memutuskan untuk melepas tawaran pindah bersama orang tuanya ke negara bersistem pendidikan lebih fleksibel. Sampai dengan episode 114 season 2, terdapat adegan Gamin bersama sang paman yang juga mengatakan pentingnya belajar.


“Ehem! Pada dasarnya belajar memang tidak ada habisnya! Di dunia ini hanya mereka yang tidak berhenti untuk berubahlah yang akan bertahan. Ayo lakukan! Menjadi ‘Gamin Yoon The Beyond’..!” 


Ketekunan tokoh Gamin dalam belajar memang patut memperoleh apresiasi, dia tidak menyerah sama sekali dengan kondisinya yang masih kurang prestasi. Ditambah, dia memiliki pendukung terbaik seperti orang tuanya, Bu Guru Hankyung, dan sang paman yang senantiasa terus mengingatkan untuk tidak berhenti.


Melihat tekad Gamin, orang tuanya menjadi luluh dan berubah untuk mendukung sepenuhnya apa yang membuat sang putra bahagia. Dia memang belum bisa menjadi yang teratas, tetapi dia selalu mengingat perkataan pamannya untuk menjadi ‘Gamin Yoon The Beyond’ atau terus berusaha melampaui.


Seperti analogi di atas langit masih ada langit, sang paman berharap keponakannya senantiasa konsisten termasuk dalam hal belajar. Upaya Gamin diibaratkan seperti sedang menaiki tangga satu ke tangga di atasnya atau posisi langit pertama lantas naik ke posisi kedua dan seterusnya.


Pada waktu yang tepat, dia pasti melampauinya dan mendapatkan apa yang pantas dengan perjuangannya melawan anggapan buruk lingkungan dan sulitnya mencerna materi ujian. (06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar