 |
| Jumirah, penerima zakat produktif LAZISNU Kudus. |
H. Ihdi Fahmi Tamami, Ketua LAZISNU Kudus mengatakan bahwa zakat produktif merupakan program bantuan untuk meningkatkan perekonomian warga yang membutuhkan.
"Tidak hanya program konsumtif saja, kita juga harus memiliki program jangka panjang. Makanya muncul namanya zakat produktif yakni program yang berkelanjutan terus menerus," lanjutnya.
Ia menambahkan, lewat zakat produktif ini dapat memacu kreativitas penerima manfaat. Kemudian dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian.
"Selain zakat produktif, ramadan tahun ini LAZISNU Kudus adakan berbagai macam program yakni santunan yatim, bingkisan guru ngaji, diniyyah, TPQ dan buka puasa bersama penghuni lapas," katanya.
Rais syuriyah MWCNU Jati, KH. Nur Solikin menyampaikan bahwa keberhasilan sebuah program yakni membutuhkan kekompakkan dan kekuatan besar dari para pengurus.
"Kita harus bersatu dan mengesampingkan ego sektoral masing-masing. Kalau masih mempertahankan ego sektoral sudah tentunya hasilnya tidak akan sukses," jelasnya.
Solikin, menyampaikan, bahwa masyarakat dapat merasakan manfaatnya lewat program LAZISNU. Maka dari itu dibutuhkan kekompakkan dari semua pengurus.
Penerima Manfaat
Jumirah, warga asal Loram Wetan penerima manfaat zakat produktif mengungkapkan perasaannya senang sekali karena bisa meringankan perekonomian keluarga.
"Ekonomi menjadi lebih baik dan terjamin," ucapnya.
Perempuan yang berjualan serabi ini mengaku sudah lama dikabari pengurus LAZISNU setempat untuk mendapatkan zakat produktif yang akan digunakan untuk mengembangkan usahanya.
"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi keluarga saya dan mampu meningkatkan perekonomian keluarga," pungkasnya. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar