Problem Sinyal, ANBK Tingkat SD di Pulau Genting dan Kemujan Karimunjawa Jepara - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 01 November 2021

Problem Sinyal, ANBK Tingkat SD di Pulau Genting dan Kemujan Karimunjawa Jepara

 

Gladi bersih ANBK SDN 3 Kemujan di MTs Safinatul Huda.
Jepara, soearamoeria.com -Permasalahan sinyal menjadi salah satu persoalan yang dihadapi siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karimunjawa 5 dan SDN Kemujan 3 Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara pada gladi bersih Assesment Nasional BerbasisKomputer (ANBK), Senin (1/11/2021).

 

Delapan siswa SDN Kemujan 3 yang menumpang ANBK di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Safinatul Huda Kemujan dan 6 siswa SDN Karimunjawa 5 Pulau Genting yang menumpang di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Karimunjawa dihadapkan pada tidak adanya sinyal telekomunikasi di satuan pendidikannya.

 

“Siswa kami di SDN Karimunjawa 5 Pulau Genting benar-benar mengalami persoalan serius terkait sinyal telekomunikasi jika dilaksanakan ANBK di pangkalan pendidikan kami. Di SDN Karimunjawa 5 Pulau Genting, tidak ada sinyal sama sekali,” ujar Salamak, Kepala SDN Kemujan 3 yang merangkap Kepala SDN Karimunjawa 5 sejak Mei 2021 lalu.

 

“Pada saat input data siswa peserta ANBK, operator sekolah kami harus menuju dermaga Pulau Genting yang jaraknya 1 km dari sekolah untuk memasukkan data 6 siswa. Itupun sinyalnya putus-putus dan tidak lancar, serta hanya bisa dilakukan pada malam hari saat ada aliran listrik,” lanjut Salamak.

 

Padahal pada saat simulasi ANBK, gladi bersih maupun pelaksanaannya nanti dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB untuk sesi 1 dan pukul 14.00 untuk sesi 2.

 

Salamak, Kepala SDN Kemujan 3 plus SDN 5 Pulau Genting.

“Untuk itu, pada ANBK tahun 2021 ini kami menumpang di SMKN Karimunjawa. Masalah lain pun muncul. Untuk mengangkut enam siswa peserta ANBK dari Pulau Genting ke Karimunjawa yang memakan waktu 2-3 jam membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak mencukupi untuk mengangkut siswa melalui perahu, menyewa penginapan maupun konsumsi siswa dan guru pendamping selama simulasi, gladi bersih dan pelaksanaan ANBK,” kata Salamak.

 

Sementara itu, untuk keperluan simulasi dan gladi bersih ANBK delapan siswa SDN Kemujan 3 yang menumpang di MTs Safinatul Huda sudah menghabiskan biaya lebih dari 10 juta untuk pengadaan seperangkat komputer server yang mempunyai RAM 8 G, kecepatan 20 Mbps dan Windows terbaru.


“Kami benar-benar mengharapkan perhatian dan bantuan pemerintah untuk mengatasi masalah di dua SDN yang kami pimpin,” ujar Salamak yang merupakan generasi ketiga asal Mandar Sulawesi yang menetap di Karimunjawa.

 

Lebih lanjut Salamak mengatakan, di SDN Kemujan 3 total jumlah siswanya ada 66 siswa dalam 6 kelas namun hanya ada 5 ruang kelas sehingga ada kelas yang digilir jam belajarnya. Dia berharap ada pengadaan tanah dari pemerintah dan pembangunan ruang kelas baru di SDN Kemujan 3.

 

“Sedangkan di SDN Karimunjawa 5 Pulau Genting, kami berharap ada pengangkatan guru baru. Saat ini hanya ada 2 guru negeri, 2 guru GTT dan 1 PTT. Kami berharap status tenaga pendidik di Pulau Genting Karimunjawa disamakan dengan guru di Pulau Parang dan Pulau Nyamuk, agar mendapat tunjangan khusus. Secara administrasi, kami memang ikut desa Karimunjawa, namun secara geografis kami terpisah lautan,” harap Salamak. (za)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar