Akhiri Kuliah Alternatif, Griya Peradaban Kupas Strategi Mengembangkan Komunitas - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 04 September 2021

Akhiri Kuliah Alternatif, Griya Peradaban Kupas Strategi Mengembangkan Komunitas

 

Wisnu Hadi Prayetno, narasumber Kuliah Alternatif.
Semarang, soearamoeria.com - Sudah tidak asing lagi ungkapan "masa depan bangsa di tangan pemuda" terdengar di telinga kita.  Sebagai wadah penggerak generasi millenial, Griya Peradaban membantu para pemuda mengeksplor ide atau pemikirannya melalui Kuliah Alternatif.


Melalui kolaborasi antarorganisasi, kegiatan ini berjalan hingga sesi ke sembilan dengan lancar dan penuh antusias. Pertemuan yang dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting ini mengulas tema "Youth Collaboration and Community Development" pada Sabtu  (4/9/2021).


Sesi ke sembilan yang menjadi penutup sesi pada Kuliah Alternatif II ini dipandu oleh salah satu aktivis Griya Peradaban, Chaerunnisa. Kuliah alternatif Dihadiri dua pembicara, yaitu Wisnu Hadi Prayetno (Alumnus Kader Bangsa Fellowship) dan Mentor Peradaban, Millatul Miskiyyah.


Berbeda dengan pemateri sesi sebelumnya, sosok yang tidak terlalu suka dengan perkuliahan secara tekstual ini membuka materi dengan berdialog untuk menghidupkan forum. Pria yang bergelut di dunia seni, khususnya di bidang reog ini mendiskusikan tentang bagaimana strategi mengembangkan komunitas anak muda.


Peserta kuliah alternatif sesi terakhir. (Foto: Afifah)

Dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan padanya, ia menjawab bahwa ada beberapa strategi untuk mengembangkan komunitas. Di antaranya, bangun chemistry, komunikasikan ide-ide dengan bahasa sederhana, kemudian eksekusi ide tersebut menjadi sebuah informasi. "Komunitas akan menarik jika ada sesuatu yang diinformasikan," ujarnya. 


Materi kedua disambung oleh perempuan penyandang Hafizah, Millatul Miskiyyah yang memaparkan tentang kolaborasi membangun ide. Ia menjelaskan bahwa dengan kerjasama yang baik antaranggota, akan menciptakan komitmen, semangat dan kebanggaan di dalam tim, sehingga akan terbentuk pula kolaborasi yang baik. 


Menurutnya, dengan berkolaborasi akan terjalin relasi yang luas, open minded atau pikiran yang terbuka, memaksimalkan potensi yang dimiliki, menyelesaikan banyak pekerjaan, serta terciptanya berbagi rasa antar sesama. "Kita harus menjadi pribadi yang bisa memotivasi dan juga menjadi pendengar yang baik bagi sekitar kita," ucapnya. 


Pertemuan yang berlangsung dari bulan Juli hinggal September ini, ditutup dengan harapan para peserta mampu memanfaatkan ilmu dan relasi yang diperoleh dari Kuliah Alternatif Angkatan II Griya Peradaban. (af)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar