Konferensi Pers Bawaslu Jepara bersama awak media. |
Ketua Bawaslu Kabupaten Jepara, Sujiantoko
mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk pertanggung jawaban Bawaslu
kepada publik atas knierja yang telah dilakukan setelah pemilu. Meski di Jepara
pada 2020 tidak ada Pilkada, Bawaslu tetap melaksanakan kegiatan yang bersifat
pencegahan hingga akhir tahun 2019.
“Mulai dari bulan Juli, kami berikan langkah
pencegahan dengan pengawasan parsitipatif kepada masyarakat hingga penghujung
tahun 2019. Ini perlu kami sampaikan sebagai lembaga yang terbuka,” kata
Sujiantoko.
Lebih lanjut, Sujiantoko menyebutkan Bawaslu telah
melaksanakan beberapa kegiatan yang bersifat preventif, untuk menyiapkan
masyarakat yang sadar akan pengawasan pemilu. Seperti evaluasi bersama
stakeholder, pembentukan Desa Binaan Pengawasan dan Anti Money Politic, Sosialisasi
Partisipatif, serta Gelar Budaya.
“Pada (15/9) Evaluasi Bersama Stakeholder digelar
guna menganalisis kekurangan dan merumuskan formula untuk pemilu ke depannya.
Kita juga membentuk 6 desa binaan bertajuk desa pengawasan dan desa anti money
politic pada bulan November untuk membentuk kesadaran masyarakat menolak politik
uang dan berani melapor,” tambah Sujiantoko.
Bawaslu juga melanjutkan pendidikan politiknya,
sosialisasi kepada pelajar dilaksanakan 3 kali yakni menyasar kawasan utara
(Kecamatan Donorojo, Kecamatan Keling, Kembang, Bangsri), Kawasan tengah
(Kecamatan Mlonggo, Pakisaji, Kedung, Jepara, Tahunan, Batealit), dan kawasan
selatan (Kecamatan Mayong, Kalinyamatan, Nalumsari, Pecangaan).
“Selain ketiga sosialisasi parsitipatif, Bawaslu
juga menggelar sosialisasi Bersama pelajar Pramuka di lapangan Kembang (21/10),
sosialisasi santri di Pesantren Balekambang (19/11). Bawaslu juga mengelar
sosialisasi partisipatif Bersama perempuan bekerjasama dengan pemantau pemilu
Yayasan Perempuan Mandiri Jepara (YPMJ) (16/11) di Unisnu Jepara. Di akhir
November kami menggelar Gelar budaya di lapangan desa Mindahan (30/11) sebagai
upaya sosialisasi kepada masyarakat umum,” ungkapnya.
Selain kegiatan bersifat pencegahan, Bawaslu juga
melaksanakan kegiatan lain seperti memberikan santunan kepada pengawas pemilu
yang kecelakaan (27/9), pemberian bantuan air bersih di desa Kaliombo (16/10),
membuat MoU dengan organisasi lain, serta menerbitkan Buku dan Buletin di akhir
tahun.
Sementara itu komisioner Bawaslu kabupaten Jepara
divisi SDM, Abd. Kalim menyampaikan kegiatan yang direncanakan Bawaslu pada
tahun 2020. Di antaranya adalah melakukan rekrutmen kader pengawas untuk diberi
Pendidikan tentang pengawasan pemilu, bekerjasama dengan UNISNU Jepara untuk
memberi Pendidikan politik pada Mahasiswa, dan melanjutkan pendidikan politik.
“Pendidikan akan tetap kita lakukan di tahun 2020
dengan menyasar segmen seperti pemuda, perempuan, dan masyarakat umum. Selain
itu Bawaslu akan membuka akses informasi tentang pengawasan pemilu, melalui
PPID yang telah terbentuk. Masyarakat bisa mengakses melalui website ataupun
datang langsung ke Bawaslu,” terang Kalim.
Di akhir kegiatan Bawaslu menyampaikan buku Bawaslu
Jepara “Sketsa Pengawasan Pemilu 2019” sebagai bentuk keterbukaan atas kinerja
yang telah dilakukan selama pemilu 2019. Pemberian dilaksanakan secara simbolik
oleh ketua Bawaslu Jepara kepada anggota (Persatuan Wartawan Indonesia) PWI,
dan PWO (Perkumpulan Wartawan Online). (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar