Pancasilaku untuk Indonesiaku - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 02 November 2019

Pancasilaku untuk Indonesiaku

Pendidikan Pancasila

Judul  : Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi
Penulis : M. Taufik, S.H., M.H., Diyan Isnaeni, S.H., M.H., Dr. Mayiyadi, S.H., M.H., Prof. Dr. Drs. Yaqub Cikusin, S.H., M.Si., Dr. Hj. Rahmatul Hidayati, S.H., M.H., Dr. Suratman, S.H., M.H., Drs. H. Moh. Bakar Misbakhul Munir, M.H., H. Umar Said Sugiharto, S.H., M.S., Dr. H. Abdul Rokhim, S.H., M. Hum., Hayat, S.AP., Drs. Noorhuda Muchsin, B.E., M.M., Dr. Ir . Sumartono, MP.
Penyunting : Hayat dan H. Suratman
Penerbit : Baskara Media, Aditya Media Group
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juli 2018
Ukuran : 15 x 23 cm
Jumlah : xii + 382 halaman
Peresensi : Erika Particia, mahasiswi Universitas Islam Malang

Buku “Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi“ yang disunting oleh Hayat dan H. Suratman ini menuangkan pendidikan Pancasila sesuai dengan Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi tertuang dalam Undang undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 39 menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam buku ini terdapat sebelas bab yang memiliki pokok bahasan tertentu.

Pancasila dalam lintasan sejarah. Pancasila sudah dikenal sejak masa kerajaan di Indonesia seperti Kerajaan Kutai, Sriwijaya, dan Majapahit yang mana pada masa itu Empu Prapanca menulis Negara-Kertagama (1365 M). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “Pancasila”. Pancasila sebagai ideologi Negara. Pancasila bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Ideologi Pancasila senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, IPTEK, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Sila-sila pancasila merupakan system filsafat pada hakikatnya suatu kesatuan organisasi. Artinya, antara sila-sila  Pancasila itu saling berkaitan saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara, etika politik menuntut agar kekuasaaan dalam Negara dijalankan sesuai dengan asas legitimasi hukum moral. Oleh karena itu etika politik bangsa Indonesia harus mengacu pada nilai-nilai Pancasila.

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, Indonesia dengan Pancasila telah memberikan guidance soal relasi agama dan Negara secara universal. Bentuk aktualisasi Pancasila sejatinya harus saling membangun, saling menghargai, bertoleransi dan bersinergi dalam menjaga hubungan baik antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana simbiosis mutualistik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.

Pancasila terdiri dari lima sila yang merupakan asas-asas  atau prinsip-prinsip atau nilai-nilai moral bangsa Indonesia untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (penyelenggaran ketata Negaraan atau ketata pemerintahan). Pancasila merupakan asas kerohanian dan pembukaan UUD 1945 sebagai norma fundamental Negara. Di sisi lain, suatu pasal dalam UUD 1945  dapat mencerminkan sebagaian nilai yang terkait dengan beberapa sila dalam Pancasila.

Pengembangan IPTEK harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Akibatnya jika masyarakat tidak berorientasi pada nilai-nilai Pancasila maka bisa saja pengembangan IPTEK dan globalisasi menghancurkan persatuan bangsa Indonesia, seperti dahulu jiwa sosial dan gotong royong masyarakat ketika berkumpul sangat tinggi namun di jaman sekarang banyak yang individualisme dengan smartphone nya.

Bukti nyata bahwa Pancasila memang bertujuan untuk memersatukan bangsa Indonesia tercermin jelas pada sila ketiga yang berbunyi, “Persatuan Indonesia”. Sila ini hendaknya dimaknai dengan sungguh-sungguh oleh setiap warga negara. Yang pada era milenial ini menjadi pokok permasalahan adalah sikap anak-anak muda yang cenderung kurang menganggap peranan penting Pancasila, hanya mengingat bahwa Pancasila merupakan bagian dari upacara bendera yang wajib dikumandangkan tanpa mengamalkan langsung dalam kehidupannya. Sungguh disayangkan, bahwa Pancasila sebenarnya adalah hal mutlak yang patut mendarah daging dalam diri setiap warga negara Indonesia sebagai tugas dan tanggung jawab terhadap bangsa.

Melalui buku ini kita dapat menyimpulkan bahwa Pancasila sangat penting bagi Indonesia dan masyarakat guna mewujudkan bangasa yang makmur. Melalui buku ini juga kita dapat memahami bahwa dalam melahirkan lima dasar landasan Indonesia ini tidaklah mudah dan cukup panjang maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus senantiasa setia menjaga keutuhan Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar hidup Indonesia selalu dibumbui persatuan dan kesatuan.

Buku “Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi” ini lengkap dan mudah dipahami pada setiap sub babnya. Tidak hanya itu, dalam buku ini kita akan lebih mengenal istilah maupun makna Pancasila mulai dalam lintasan sejarah kerajaan, orde lama, reformasi, hingga sekarang. Jadi, buku "Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi" ini bisa dibaca untuk semua kalangan terutama kalangan mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar