![]() |
Pendidikan Pancasila |
Judul :
Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi
Penulis : M. Taufik, S.H., M.H., Diyan
Isnaeni, S.H., M.H., Dr. Mayiyadi, S.H., M.H., Prof. Dr. Drs. Yaqub Cikusin,
S.H., M.Si., Dr. Hj. Rahmatul Hidayati, S.H., M.H., Dr. Suratman, S.H., M.H.,
Drs. H. Moh. Bakar Misbakhul Munir, M.H., H. Umar Said Sugiharto, S.H., M.S.,
Dr. H. Abdul Rokhim, S.H., M. Hum., Hayat, S.AP., Drs. Noorhuda Muchsin, B.E.,
M.M., Dr. Ir . Sumartono, MP.
Penyunting : Hayat dan H. Suratman
Penerbit : Baskara Media, Aditya Media
Group
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juli 2018
Ukuran : 15 x 23 cm
Jumlah : xii + 382 halaman
Peresensi : Erika Particia, mahasiswi
Universitas Islam Malang
Buku “Pendidikan Pancasila Untuk
Perguruan Tinggi“ yang disunting oleh Hayat dan H. Suratman ini menuangkan
pendidikan Pancasila sesuai dengan Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi tertuang dalam Undang undang No. 2 Tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional Pasal 39 menetapkan bahwa isi kurikulum
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam buku
ini terdapat sebelas bab yang memiliki pokok bahasan tertentu.
Pancasila dalam lintasan sejarah.
Pancasila sudah dikenal sejak masa kerajaan di Indonesia seperti Kerajaan
Kutai, Sriwijaya, dan Majapahit yang mana pada masa itu Empu Prapanca menulis
Negara-Kertagama (1365 M). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah
“Pancasila”. Pancasila sebagai ideologi Negara. Pancasila bersifat reformatif,
dinamis, dan terbuka. Ideologi Pancasila senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman, IPTEK, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Sila-sila pancasila merupakan system
filsafat pada hakikatnya suatu kesatuan organisasi. Artinya, antara
sila-sila Pancasila itu saling berkaitan
saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara, etika politik menuntut agar kekuasaaan dalam Negara
dijalankan sesuai dengan asas legitimasi hukum moral. Oleh karena itu etika
politik bangsa Indonesia harus mengacu pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, Indonesia dengan Pancasila telah memberikan guidance soal relasi agama dan Negara
secara universal. Bentuk aktualisasi
Pancasila sejatinya harus saling membangun, saling menghargai, bertoleransi dan
bersinergi dalam menjaga hubungan baik antar pemeluk agama sehingga tercipta
suasana simbiosis mutualistik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara.
Pancasila terdiri dari lima sila yang
merupakan asas-asas atau prinsip-prinsip
atau nilai-nilai moral bangsa Indonesia untuk dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
(penyelenggaran ketata Negaraan atau ketata pemerintahan). Pancasila merupakan
asas kerohanian dan pembukaan UUD 1945 sebagai norma fundamental Negara. Di
sisi lain, suatu pasal dalam UUD 1945
dapat mencerminkan sebagaian nilai yang terkait dengan beberapa sila
dalam Pancasila.
Pengembangan IPTEK harus senantiasa
berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka
dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi
tuntutan peradaban manusia. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu
kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada
terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Akibatnya jika masyarakat tidak
berorientasi pada nilai-nilai Pancasila maka bisa saja pengembangan IPTEK dan
globalisasi menghancurkan persatuan bangsa Indonesia, seperti dahulu jiwa
sosial dan gotong royong masyarakat ketika berkumpul sangat tinggi namun di
jaman sekarang banyak yang individualisme dengan smartphone nya.
Bukti nyata bahwa Pancasila memang
bertujuan untuk memersatukan bangsa Indonesia tercermin jelas pada sila ketiga
yang berbunyi, “Persatuan Indonesia”. Sila ini hendaknya dimaknai dengan
sungguh-sungguh oleh setiap warga negara. Yang pada era milenial ini menjadi
pokok permasalahan adalah sikap anak-anak muda yang cenderung kurang menganggap
peranan penting Pancasila, hanya mengingat bahwa Pancasila merupakan bagian
dari upacara bendera yang wajib dikumandangkan tanpa mengamalkan langsung dalam
kehidupannya. Sungguh disayangkan, bahwa Pancasila sebenarnya adalah hal mutlak
yang patut mendarah daging dalam diri setiap warga negara Indonesia sebagai
tugas dan tanggung jawab terhadap bangsa.
Melalui buku ini kita dapat
menyimpulkan bahwa Pancasila sangat penting bagi Indonesia dan masyarakat guna
mewujudkan bangasa yang makmur. Melalui buku ini juga kita dapat memahami bahwa
dalam melahirkan lima dasar landasan Indonesia ini tidaklah mudah dan cukup
panjang maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus senantiasa
setia menjaga keutuhan Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
agar hidup Indonesia selalu dibumbui persatuan dan kesatuan.
Buku “Pendidikan Pancasila Untuk
Perguruan Tinggi” ini lengkap dan mudah dipahami pada setiap sub babnya. Tidak
hanya itu, dalam buku ini kita akan lebih mengenal istilah maupun makna
Pancasila mulai dalam lintasan sejarah kerajaan, orde lama, reformasi, hingga
sekarang. Jadi, buku "Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi"
ini bisa dibaca untuk semua kalangan terutama kalangan mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar