Momentum Hari
Santri Nasional (HSN) 2017 ini dijadikan momen berharga oleh Husna Nashihin,
Dosen PIAUD STAINU Temanggung karena ia meluncurkan buku yang berjudul "Pendidikan
Karakter Berbasis Budaya Pesantren" yang diterbitkan Formaci di kampus
STAINU Temanggung, Sabtu (21/10/2017).
Buku yang
selama setahun ia tulis memang sengaja diluncurkan pada momen Hari Santri.
“Saya luncurkan buku ini sebagai kado manis untuk seluruh santri di Indonesia,
tidak lupa untuk semua santri STAINU Temanggung sebagai bahan kajian literasi
mereka,” tandas dia.
Banyak karakter
pesantren yang selama ini tidak dipahami sebagai karakter, kata Husna, sebab
karakter yang dipahami akademisi hanya yang dicantumkan dalam Permendikbud dan
Perpress 87 Tahun 2017 yang barud diteken kemarin.
"Melalui
tradisi atau budaya pesantren seperti tahlilan, ziarah kubur, sowan kiai,
simakan, tadarus, hafalan itu mampu membentuk karakter yang sangat luas. Jika
diteliti lebih dalam, tradisi atau budaya-budaya di pesantren itu mampu
menelurkan karakter masing-masing," ujar dia.
Karakter-karakter
itu, kata dia seperti jujur, tanggungjawab, tawadlu, sopan, disiplin, percaya
diri, juga toleran dan lain sebagainya.
Peluncuran buku
ini dilakukan di kampus STAINU Temanggung bersama teman sesama dosen dan mahasiswa.
Tidak ketinggalan Hamim Syaifudin, Ketua IKA PMII Temanggung juga turut hadir
pada acara ini.
Saat peluncuran
berlangsung, sudah lebih dari 50 buku sudah berhasil terjual.
“Diharapkan,
melalui buku ini akan timbul semangat menulis di kalangan mahasiswa sehingga
budaya produktif menulis di STAINU Temanggung semakin meningkat. Ia juga
berencana berkolaborasi dengan salah satu dosen untuk bersama-sama menerbitkan
buku karya mahasiswa,” beber alumnus Pacasarjana UIN Jogja ini.
Jika ditelisik
lebih dalam, banyak bahkan ribuan karakter itu ada di setiap pesantren di
Nusantara ini.
"STAINU
Temanggung yang saat ini banyak dihuni dosen muda sudah menampakkan geliatnya
di bidang karya tulis berupa buku maupun jurnal. Ke depannya, dosen STAINU
Temanggung sudah memiliki komitmen untuk menyediakan sumber referensi literasi
perkuliahan dengan memaksimalkan buku karya dosen sendiri," tambah
Husna.
“Komitmen ini
bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terus akan ditingkatkan terutama
dalam produktivitas karya tulis,” lanjut dia.
Hamim
Syaifudin, Ketua IKA PMII Temanggung dalam kesempatan itu juga menyampaikan,
bahwa menulis menjadi hal urgen bagi mahasiswa.
“Tradisi
menulis memang harus digalakkan di kampus NU. Mulai dari hal-hal kecil itulah,
mahasiswa maupun dosen bisa menyumbangkan pemikirannya untuk kemajuan bangsa
dan negara,” beber pengurus LTN NU Temanggung itu.