Sastra Muda Jepara (Samudra) bekerja sama dengan KPP Pratama Jepara menyelenggarakan Workshop Sastra dan
Lomba Cipta Puisi yang dipusatkan di Kantor Pajak, Rabu (06/09/2017) pagi.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 90an peserta dari SMA sederajat dan
mahasiswa itu menghadirkan 2 narasumber Udik Agus DW (ketua Dewan Kesenian
Daerah Jepara) dan Sunardi KS, Sastrawan Jepara.
Udik Agus DW yang diberi kesempatan berbicara pertama membeberkan bahwa
menjadi penulis itu harus pede dan tidak perlu ragu-ragu.
Udik yang juga Kepala SMAN 1 Jepara itu sering mendengar banyak penulis
pemula yang masih kewalahan untuk memulai memulai. “Jika bingung untuk memulai
ya langsung diakhiri,” guyonnya sembari disambut tawa peserta.
Selain pede, kata dia ada syarat yang lain. Menjadi penulis,
salah satu syarat yang dijalankan Sunardi KS adalah one day one poem,
sehari satu puisi.
“Ada one day one hadits, untuk penulis one day one poem,”
katanya.
Kesempatan itu ia menjelaskan jika sehari menulis satu puisi maka dalam
satu tahun punya 360 puisi. Cara lain yang bisa ditempuh penulis, masih
lanjutnya ialah copy the master, meniru sang maestro. Misalnya, dirinya
yang demen puisi karya Sapardi Joko Damono dan Chairil Anwar suatu
ketika pernah membikin puisi menggabungkan 2 puisi sastrawan kenamaan
itu.
Menulis, hal utama yang harus dilakukan ialah menghargai proses. Sunardi
KS, Sastawan kenamaan Jepara memberi contoh seorang yang belajar mengukir, agar
ukirannya menjadi berkualitas perlu rajin belajar.
Begitu juga tatkala menulis puisi, urai lelaki yang lahir di tanah
kelahiran Kartini, Mayong Jepara itu juga menyampaikan hal yang sama. “Saya
pasti bisa,” begitu komitmen disertai belajar yang harus dipegang-pegang calon
penulis.
Penulis kumpulan geguritan “Wegah Dadi Semar” itu juga
mengutarakan teori Bambang Sadono (BS), mantan wartawan yang kini jadi
politisi.
Calon penulis sebagaimana teori BS itu ibarat sebuah kendi jika ingin
keluar isinya maka harus terus-menerus di isi. Membaca, sambung dia juga
menjadi hal yang penting.
“Ingin pandai menulis puisi banyak-banyaklah membaca puisi beserta arti
dan maksudnya,” tambahnya.
Pemenang Lomba
Setelah melalui penjurian berikut adalah nama-nama pemenang lomba
menulis puisi bertema “Puisi Untuk Negeri”. Juara I Erika Ayu Amelia (Di
Pangkuan Ibundaku) SMK 1 Wikrama, Juara II Ana Dian Diriyani (Denyut
Nadi) Unisnu Jepara, Juara III Diyah Esti Cahyo Pertiwi (Dia yang
Terlupakan) SMAN 1 Jepara.
Ditambah juara harapan I Miftahul Umam (Hari Penciptaan) UMK
serta juara harapan II Aisyah (Bukan Hanya Pengaisan) dari MA
Balekambang. (sm)