Tim
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan kegiatan
unik bertajuk, “Pendampingan Penyediaan Taman Dolanan dan Alat Permainan Tradisional
untuk Anak Berbasis Keunggulan Lokal Kudus,” belum lama ini.
Kegiatan
itu dilaksanakan di dua tempat yaitu desa Rendeng dan desa Burikan dengan
dihadiri banyak peserta.
Kegiatan
itu dilatarbelakangi dengan sangat sedikit atau langkanya generasi muda
melakukan permainan tradisional. Generasi muda khususnya anak-anak lebih suka
main gadget daripada melakukan permainan tradisional. Padahal permainan
tradisional memiliki filosofi dan
mempunyai nilai positif yang banyak.
Permainan
tradisional dalam kategori dalam ruangan yang dilakukan meliputi dakon, ular tangga,
bingo, siapa aku, cublak-cublak suweng, bekelan.
Sedangkan
permainan tradisional kategori luar ruangan meliputi betengan, gobak sodor,
singkongan, karet, engklek, bakiak dan egrang. Semua permainan tradisional itu
diberi dimodifikasi dengan sentuhan inovasi budaya lokal kudus.
Kegiatan
Pengabdian berbasis keunggulan lokal Kudus yang telah dilaksanakan di desa
Rendeng dan Burikan Kudus tersebut mampu menggugah dan mengingatkan kembali
akan asyiknya melakukan permainan yang sudah jarang lagi dimainkan.
Ibu-ibu
peserta pendampingan mampu membuatkan sendiri alat-alat permainan dengan
praktis dan ekonomis serta mampu memberikan nilai edukatif berbudaya lokal
kudus.
“Antusias
anak mengikuti permainan sangat tampak dari jumlah peserta yang ikut
berpartisipasi, saat bermain mereka juga sambil belajar mengenal budaya lokal
kudus, mulai dari tempat bersejarah, makanan khas, tradisi dan tokoh di Kudus,”
tutur Imaniar Purbasari, M.Pd selaku ketua Tim pengabdian.
Sebagian
besar anak menyukai jenis permainan tradisional dan mampu memainkan, meskipun
beberapa permainan baru mereka kenal. Hasil pengabdian adalah Ibu-ibu PKK di
desa Rendeng terlatih membuat alat permainan tradisi, anak-anak pun jadi aktif bermain
di taman bermain tiap sore hari, di taman dolanan yang dapat dimanfaatkan
kegiatan warga masyarakat menjadi kegiatan yang menyenangkan.
“Saya
sangat senang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan pelatihan permainan tradisional
ini perlu dilestarikan dan semoga kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dalam
kegiatan hari besar nasional agar budaya bangsa berupa permainan tradisional
ini tidak punah,” tutur Anita, selaku peserta pelatihan. (na)
No comments:
Post a Comment