Puisi-puisi Kartika Catur Pelita - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 22 April 2017

Puisi-puisi Kartika Catur Pelita

Ilustrasi : Ratu Kalinyamat, perempuan "gagah" dari Jepara.



Sumpah Kalinyamat

akulah  putri Sultan Trenggana Raja Demak Bintara
akulah srikandi dari bumi  Ujungpara
kehilangan arjuna dengan cara nista dan ganjil
hidup  bermuara takdir meski kadang tak adil

kutinggalkan singgasana
kutanggalkan jubah permata
kulibas para durjana
kuhidup demi sejahtera  jelata
kubersumpah perawan atas nama maha kuasa

tapa wuda sinjang rambut : aku Ratu Kalinyamat, ora pisan-pisan  jengkar saka tapa  wuda, yen  ingsun  durung  iso adus keramas getih, lan kesed jembule aryo penangsang  

Kota Ukir,  April 2016   



Hikayat Kartini

perempuan terbelenggu
tak  harus menangis tergugu
trah  darah biru
bacalah buku
galilah ilmu

perempuan terkungkung
tak harus bingung
blusukan di belakang gunung
memelopori patung macan kurung

perempuan  terbebat adat
kaki terpasung, nurani melihat
hidup sesaat tebar manfaat
perempuan pernah menangis darah
tak kehilangan arah
ajari abjad dan petuah demi masa depan cerah

perempuan perkasa
menikah muda, mati muda
jasa tak sirna

hikayat kartini terukir emas
hingga hari ini

Kota Ukir, April 2016

                                 
Sungging Prabangkara

menempuhi titah Raja Brawijaya
melukis permaisuri nir busana
setetes tinta jatuh di paha jelita
adalah kehendak sang pencipta

Prabangkara  bukan durjana
diijabahi  kehendak  baginda
mencipta patung permaisuri dari kayu cendana
di atas layang-layang raksasa nan mengangkasa
prajurit utusan memotong talinya
badai menerbangkan layang-layang ke entah berantah

tatah  terjatuh di bumi Jepara
ganden  terburai di pulau Dewata
Prabangkara nir sambikala demi bakti pada semesta

Kota Ukir, Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar