![]() |
Ilustrasi : Ratu Kalinyamat, perempuan "gagah" dari Jepara. |
Sumpah Kalinyamat
akulah putri Sultan Trenggana Raja Demak Bintara
akulah srikandi dari bumi Ujungpara
kehilangan arjuna dengan cara nista dan ganjil
hidup bermuara takdir meski kadang
tak adil
kutinggalkan singgasana
kutanggalkan jubah permata
kulibas para durjana
kuhidup demi sejahtera jelata
kubersumpah
perawan atas nama maha kuasa
tapa wuda
sinjang rambut : aku Ratu Kalinyamat, ora pisan-pisan jengkar saka tapa wuda, yen ingsun durung
iso adus keramas getih, lan kesed jembule aryo penangsang
Kota Ukir, April 2016
Hikayat Kartini
perempuan terbelenggu
tak
harus menangis tergugu
trah
darah biru
bacalah buku
galilah ilmu
perempuan terkungkung
tak harus bingung
blusukan di belakang gunung
memelopori patung macan kurung
perempuan
terbebat adat
kaki terpasung, nurani melihat
hidup sesaat tebar manfaat
perempuan pernah menangis darah
tak kehilangan arah
ajari abjad dan petuah demi masa depan
cerah
perempuan perkasa
menikah muda, mati muda
jasa tak sirna
hikayat kartini terukir emas
hingga hari ini
Kota Ukir,
April 2016
Sungging Prabangkara
menempuhi titah Raja Brawijaya
melukis permaisuri nir busana
setetes tinta jatuh di paha jelita
adalah kehendak sang pencipta
Prabangkara bukan
durjana
diijabahi kehendak baginda
mencipta patung permaisuri dari kayu cendana
di atas layang-layang raksasa nan mengangkasa
prajurit utusan memotong talinya
badai menerbangkan layang-layang ke entah berantah
tatah terjatuh di bumi Jepara
ganden terburai di pulau Dewata
Prabangkara nir sambikala demi bakti pada semesta
Kota Ukir, Januari 2016