Kemampuan anak dalam bidang riset di
Jepara masih rendah, terbukti dengan masih banyak sekolah yang belum
berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan yang ada. Sehingga perlu adanya
geliat literasi. Begitu yang diungkapan Kepala Sekolah SMK Fadlun Nafis
Bangsri, Akhmad Efendi.
Kreatifitas anak saat ini sangat dibutuhkan dalam
perkembangan di daerah Jepara, terutama dalam bidang pendidikan. Mengingat di
Jepara sendiri, anak yang mempunyai jiwa riset. Sebagai anggota KIR menyongsong
perubahan anak-anak dalam berpikir kreatif dan kritis dalam berbagai hal.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa terutama dalam
kreatifitas anak. SMK Fadlun Nafis Bangsri mengadakan seminar Menggali Potensi
dan Raih Prestasi melalui Pelatihan
Peningkatan Kemampuan Anggota KIR.
Karya Ilmiah Remaja (KIR) merupakan salah satu
ekstrakulikuler di sekolah yang erat kaitannya dengan anak-anak yang memiliki
kreativitas dan mampu berfikir kritis. Acara tersebut dibuka dengan sambutan
Kepala SMK Fadlun Nafis, Ahmad Efendi.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa-siswi
terutama anggota KIR semakin menjadi pribadi yang kreatif melalui Pelatihan Peningkatan
Kemampuan Anggota KIR,” ujarnya.
Anggota KIR di SMK Fadlun Nafis masih membutuhkan
bimbingan dalam melakukan riset. Dosen Unisnu, Muhammad Qomarudin memberikan
materi dalam acara Seminar tersebut. sebagai bekal peneliti disalurkan kepada
para anggota KIR dengan ide-ide yang dia miliki.
Dia memberikan pengarahan mengenai bagaimana melakukan
riset serta metodologi yang dibutuhkan dalam riset. Muhammad Qomarudin merupakan
seseorang yang sudah ahli dalam bidang riset. Dari keahliannya tersebut ia
mulai memberikan pengetahuan kepada setiap orang dan juga sekarang menjadi
Dosen di Unisnu.
Langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan riset
adalah harus menentukan rumusan masalah terlebih dahulu. Alangkah baiknya dalam
membuat suatu artikel ilmiah mencari literature di Jurnal penelitian. Yang
datanya dapat diperoleh dengan valid, karena telah diadakan penelitian lebih
dulu. Untuk menghindari sifat plagiat dalam pengambilan kalimat per kalimat
dari literature yang diperoleh.
“Hendaknya sebagai penulis harus hati-hati dalam membuat
kalimat untuk karya tulis riset, dibutuhkan membaca, pahami, lalu tuliskan apa
yang sudah kita dapat dalam literature”, ucapnya.
Memplagiat merupakan kegiatan yang sangat berbahaya dan
merupakan dosa. Maka dari itu mulailah sejak sekarang untuk berpikir kritis dan
kreatif tanpa mencontoh karya orang lain.
Data yang digunakan dalam metodologi riset yaitu data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berhubungan dengan kalimat-kalimat,
sedangkan data kuantitatif dalam bentuk angka. Sebelum memulai riset lebih
dahulu membuat mix design untuk melakukan riset yang sudah di pikirkan sejak
awal.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan generasi muda
memiliki kreatifitas dan berpikir kritis dalam menghadapi perkembangan
globalisasi. Sehingga mampu bersaing dengan negara-negara hebat di dunia. (mu)