Kapolres: Ancaman Radikalisme Disebar Lewat "Majelis Taklim" - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 24 Desember 2016

Kapolres: Ancaman Radikalisme Disebar Lewat "Majelis Taklim"



  
Demak, soearamoeria.com
Bertempat di pendopo kantor Bupati Demak Jum’at (23/12/16) telah berlangsung acara arahan  Kapolres Demak, Dandim 0716/ Demak dan Bupati Demak kepada Muspika, Babinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa se-kabupaten Demak tentang mencegah tindakan Intoleransi, memperkuat persatuan dan Kesatuan.diatas keberagaman serta ciptakan situasi kondusif menjelang Perayaan Natal 2016 dan tahun baru 2017 yang diikuti lebih kurang 500 orang.

Hadir dalam kegiatan itu AKBP Sonny Irawan S. Ik Kapolres Demak, Ahmad Nur Wahyudi SH Assisten 1 Pemkab. Demak mewakili Bupati Demak, Mayor Arm Dede Sudrajat Kasdim 0716/ Demak mewakili Dandim 0716/Demak, Muspika se-kabupaten Demak (seluruh camat, Danramil dan Kapolsek), Babin Kamtibmas, Babinsa dan kepala desa se-kabupaten Demak.

Kegiatan pembekalan dan arahan tersebut dalam rangka mempererat sinergitas unsur Forkopimda, TNI-Polri dan masyarakat di wilayah Kabupaten Demak, sebagai wadah bersilahturrahim dan komunikasi tentang situasi kamtibmas yang terjadi di Demak dan sekaligus menyampaikan pesan–pesan kamtibmas yaitu dalam rangka menyikapi tindakan Intoleransi yang beberapa waktu  lalu terjadi di wilayah Indonesia, diharapkan peran warga dan pemerintah untuk bersinergitas dengan Polri dan TNI dalam deteksi dini dengan cara melaporkan ke pihak aparat keamanan dalam hal ini Bhbinkamtibmas dan Babinsa apabila terdapat kejadian yang berusaha menciptakan kondisi kurang kondusif dan menghindari hal – hal yang tidak diinginkan menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2017.

Dalam arahannya Kapolres Demak AKBP Sonny Irawan S. Ik menyampaikan  yang intinya antara lain tentang ancaman radikalisme yang berkembang saat ini dengan pola penyebaran pengaruh radikalisme melalui majlis taklim dengan pemahaman yang sepihak.

Untuk itu antisipasi antara Babinkamtibmas, Babinsa dan Pemerintah desa serta para tokoh agama di desa agar kita harus merapatkan barisan cara pandang dan cara bertindak, Polri akan bertindak secara persuasif dengan mengingatkan, apabila tidak mau diingatkan maka polri akan menggunakan prosedur penegakkan hukum.

Dia berpesan agar mentauladani kisah rasul tentang cara dakwah terhadap orang yang memusuhinya sekali pun dengan cara memberikan suri tauladan dengan lemah lembut.

Pada kesempatan yang lain Kasdim 0716/ Demak Mayor Arm Dede Sudrajat juga memaparkan tentang inti perbedaan dan menjaga toleransi antar umat beragama karena mengingat sejarah sejarah jaman Sriwijaya , majapahit dan perang raja - raja melawan penjajah, upaya melawan penjajah tanpa persatuan dan dasar pancasila semua mengalami kegagalan.

Kasdim menambahkan tanda-tanda kehancuran bangsa dan negara meliputi konflik elit berkepanjangan, krisis ekonomi yang tidak terselesaikan, bangkitnya semangat tribalisme yang berlebihan, pudarnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme.

“Lakukan yang terbaik dengan tegakkan 4 pilar negara, tidak perlu lagi memperdebatkan dasar ideologi negara pancasila dan UUD 45, Bhinneka tungga ika dan tap MPR, amalkan pancasila secara nyata, cintai perbedaan,” kata Kasdim di akhir arahannya. (Pendim 0716/ Demak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar