Jepara, soearamoeria.com
Dampak positif dan negatif media sosial (medsos) saat
ini memang luar biasa. Untuk itu, Mohamad Arja Imroni, Sekretaris PWNU Jawa
Tengah mengingatkan warga NU Jepara agar tidak mudah terprovokasi dari
fitnah-fitnah yang berasal dari medsos.
Pernyataan itu,
Arja sampaikan dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Jepara
yang digelar di pesantren Darul Ulum desa Bandungharjo kecamatan Donorojo
kabupaten Jepara, Ahad (27/11) kemarin.
Sejatinya, kata dosen UIN Walisongo Semarang itu media
sosial bisa untuk menambah amal kebaikan. “Sekarang medsos malah untuk wasilah
amal buruk,” ungkapnya prihatin sebagaimana diberitakan NU Online.
Arja menyontohkan, seorang karyawan yang tidak sepakat
dengan Gus Mus tentang larangan shalat Jum’at di jalan raya lantas komen
“Bid’ah Ndasmu” di twitter Gus Mus lanjutnya merupakan wasilah menambah
amal buruk.
Sehingga mewakili PWNU Jawa Tengah dirinya mengingatkan
agar jangan mudah terprovokasi sumber dari media sosial.
Kesempatan itu juga ia menceritakan seseorang yang
sudah ketakutan dengan sebuah fatwa “tidak ikut demo sama dengan kafir”.
Kemudian si fulan yang mendapatkan info dari salah satu medsos menyebarkannya.
Dan, pada saat hari H demo, ia turut serta. Ternyata, kiai-kiai yang
dikaguminya tidak turut serta dalam demo tersebut.
Karenanya untuk hal fatwa keagamaan warga NU harus
konsultasi terlebih dahulu kepada syuriah NU.
Arja menegaskan, fitnah kepada NU memang tidak
henti-hentinya. Baik dari kanan dan kiri. Kiri dengan alirannya komunis, kanan dengan
kelompok yang ingin merongrong keutuhan NKRI.
Karena posisi NU tawasuth (di tengah-tengah) maka
cobaan dan goncangannya memang luar biasa dahsyatnya. “Saya membaca sebuah
tulisan di majalah Aula baru-baru ini bahwa NU sendirian menjaga NKRI,”
imbuhnya.
Untuk itu, ia meminta kepada ratusan nahdliyin agar
selalu menjaga ukhuwah nahdliyyah. Persaudaraan berjamaah dan
berjamiyyah. “Dan berdoa agar kelompok-kelompok yang berusaha merongrong
keutuhan NRKI “dihancurkan” oleh Allah SWT,” doanya.
Hadir dalam kesempatan itu shahibul bait KH
Ubaidillah Nur Umar sekaligus Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah
Hadziq Ketua PCNU Jepara, H Ali Irfan Muhtar Ketua Yaptinu Jepara serta Ihwan
Sudrajat Plt. Bupati Jepara.
Kegiatan yang berlangsung sehari yang dihadiri MWCNU,
Banom dan Lembaga se-kabupaten Jepara dibagi menjadi 3 komisi. Komisi A bidang
organisasi, komisi B bidang program kerja dan komisi C bidang bahsul masail. (qim)
No comments:
Post a Comment