Arja Imroni: Jangan Mudah Terprovokasi Fitnah Media Sosial - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 29 November 2016

Arja Imroni: Jangan Mudah Terprovokasi Fitnah Media Sosial

Jepara, soearamoeria.com
Dampak positif dan negatif media sosial (medsos) saat ini memang luar biasa. Untuk itu, Mohamad Arja Imroni, Sekretaris PWNU Jawa Tengah mengingatkan warga NU Jepara agar tidak mudah terprovokasi dari fitnah-fitnah yang berasal dari medsos.

Pernyataan itu,  Arja sampaikan dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Jepara yang digelar di pesantren Darul Ulum desa Bandungharjo kecamatan Donorojo kabupaten Jepara, Ahad (27/11) kemarin.

Sejatinya, kata dosen UIN Walisongo Semarang itu media sosial bisa untuk menambah amal kebaikan. “Sekarang medsos malah untuk wasilah amal buruk,” ungkapnya prihatin sebagaimana diberitakan NU Online.

Arja menyontohkan, seorang karyawan yang tidak sepakat dengan Gus Mus tentang larangan shalat Jum’at di jalan raya lantas komen “Bid’ah Ndasmu” di twitter Gus Mus lanjutnya merupakan wasilah menambah amal buruk.

Sehingga mewakili PWNU Jawa Tengah dirinya mengingatkan agar jangan mudah terprovokasi sumber dari media sosial.

Kesempatan itu juga ia menceritakan seseorang yang sudah ketakutan dengan sebuah fatwa “tidak ikut demo sama dengan kafir”. Kemudian si fulan yang mendapatkan info dari salah satu medsos menyebarkannya. Dan, pada saat hari H demo, ia turut serta. Ternyata, kiai-kiai yang dikaguminya tidak turut serta dalam demo tersebut.

Karenanya untuk hal fatwa keagamaan warga NU harus konsultasi terlebih dahulu kepada syuriah NU.

Arja menegaskan, fitnah kepada NU memang tidak henti-hentinya. Baik dari kanan dan kiri. Kiri dengan alirannya komunis, kanan dengan kelompok yang ingin merongrong keutuhan NKRI.

Karena posisi NU tawasuth (di tengah-tengah) maka cobaan dan goncangannya memang luar biasa dahsyatnya. “Saya membaca sebuah tulisan di majalah Aula baru-baru ini bahwa NU sendirian menjaga NKRI,” imbuhnya.

Untuk itu, ia meminta kepada ratusan nahdliyin agar selalu menjaga ukhuwah nahdliyyah. Persaudaraan berjamaah dan berjamiyyah. “Dan berdoa agar kelompok-kelompok yang berusaha merongrong keutuhan NRKI “dihancurkan” oleh Allah SWT,” doanya.

Hadir dalam kesempatan itu shahibul bait KH Ubaidillah Nur Umar sekaligus Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq Ketua PCNU Jepara, H Ali Irfan Muhtar Ketua Yaptinu Jepara serta Ihwan Sudrajat Plt. Bupati Jepara.

Kegiatan yang berlangsung sehari yang dihadiri MWCNU, Banom dan Lembaga se-kabupaten Jepara dibagi menjadi 3 komisi. Komisi A bidang organisasi, komisi B bidang program kerja dan komisi C bidang bahsul masail. (qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar