Hasyim Muzadi: Walisongo Ketemu Orang Kafir Diislamkan, ”Wali Jenggot” Ketemu Orang Islam Dikafirkan - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 23 Juli 2016

Hasyim Muzadi: Walisongo Ketemu Orang Kafir Diislamkan, ”Wali Jenggot” Ketemu Orang Islam Dikafirkan


Semarang, soearamoeria.com
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Hasyim Muzadi menyampaikan perbedaan dakwah antara Walisongo dan ”Wali Jenggot”.

Wali Jenggot ini sepertinya dialamatkan kepada kelompok-kelompok Islam yang suka memanjangkan jenggot, bercelana cingkrang dan ketika berdakwah suka mengkafir-kafirkan sesama Muslim.

”Bedanya Walisongo dan Wali Jenggot itu kalau berdakwah, dulu Walisongo kalau ketemu orang kafir kemudian diislamkan, nah Wali Jenggot ini kalau ketemu orang Islam, dikafirkan,” ucapnya, sambil disambut gelak tawa dan riuh tepuk tangan ribuan hadirin acara temu balung pisah warga NU se-Jawa Tengah di Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Ahad (17/07/16).

Sebagaimana diwartakan nujateng.com anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengaku heran dengan kelompok yang senang mengkafir-kafirkan sesama Muslim.  ”(kalau orang semua dikafirkan) akhirnya orang kafir semua. Apa enggak takut kalau di surga sendirian?” sindirnya, sontak pernyataan ini pun disambut gelak tawa para hadiri.

Kiai Hasyim menegaskan, NU tidak pernah menganggap musuh kepada kelompok sesama Muslim juga non-Muslim. ”NU itu bersaudara dengan firqah umat lain. Tapi firqah umat lain jangan memimpin orang NU,” tandasnya.

Tidak Diperalat
Pada kesempatan itu Kiai Hasyim juga berpesan supaya warga NU tidak mudah diperalat untuk kepentingan Pemilu. Hal itu, katanya, salah satu yang membuat orang berpandangan bahwa NU itu sederhana.

”Orang NU harus menunjukkan bahwa NU itu luar biasa, supaya tidak dipandang sederhana oleh orang. Misalnya hanya dilihat dari sisi kuantitasnya saja. Kalau mau pemilu NU hanya dilihat banyaknya saja,” jelasnya. (cep/qim)

8 komentar:

  1. Balasan
    1. klo boleh tahu kata-kata anda kalo dibahasa indonesiakan seperti apa?

      Hapus
  2. Mereka menganggap dirinya paling benar padahal mereka itu keliru. Saya salut pada mbah yai Hasyim..

    BalasHapus
  3. Gelorakan terus ISLAM yang damai. Rahmat bagi seluruh alam

    BalasHapus