![]() |
Teks/ Foto : NU Online |
Kudus,
soearamoeria.com
Tidak
banyak yang tahu, Mustasyar PBNU, KH Sya'roni Ahmadi ternyata memiliki
pengalaman cobaan yang tidak mengenakkan. Pada masa mudanya, ia pernah
dipenjara oleh penjajah Belanda.
Dalam
pengajian Tafsir Al-Qur'an Surat
Al-Baqarah di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Selasa (21/06/16), KH Sya'roni
menyinggung kisah perjuangannya. Dituturkan, pada tahun 1948 saat turut
berjuang mempertahankan kemerdekaan RI, ia ditangkap penjajah Belanda dan
dimasukkan ke dalam penjara.
Selama
beberapa bulan, ulama kharismatik yang biasa disapa Mbah Sya'roni ini mendekam
di dalam terali besi. Di dalam penjara, tuturnya, kondisinya sangat sulit
termasuk melaksanakan kewajiban shalat.
"Waktu
itu mau wudhu atau tayammum tidak bisa sehingga saya juga tidak bisa shalat.
Jadi shalatnya lihurmatil waqti
(untuk menghormati waktu)," ujarnya berbahasa Jawa sebagaimana diunduh
dari NU Online.
Melihat
kondisi demikian, Mbah Sya'roni mengucapkan sebuah nadzar, manakala lepas dari
kurungan penjajah Belanda, ia akan mandi di sungai Kaligelis Kudus dan
mengkhatamkan Al-Qur'an. (Baca juga : Air Khataman Al-Qur'an, Obat yang Ampuh)
Mbah
Sya'roni juga merasa bersyukur dirinya tidak termasuk tahanan yang dibunuh
Belanda. "Saat dibebaskan, saya pun langsung nyemplung (masuk) di sungai
Kaligelis dan mengkhatamkan Al-Qur'an," tuturnya yang disambut gerrr
jamaah.
Di
depan ribuan jamaah itu, Mbah Sya'roni menyimpulkan bahwa setiap orang akan
mengalami ujian atau cobaan yang diberikan Allah seperti kisah pengalamannya.
Untuk bisa mengetahui cobaan, hanyalah pribadi masing-masing yang merasakan dan
mengalaminya. (qim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar