Menteri Sosial: Ayo Jihad Bil Maal! - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 23 November 2015

Menteri Sosial: Ayo Jihad Bil Maal!


Jepara, soearamoeria.com
Kementerian Sosial Indonesia dalam rangka mengurangi kemiskinan di Indonesia terus berupaya dengan beragam cara. Dalam hal itu Kementerian Sosial (Kemensos) berencana menambah satu Dirjen lagi yang mengurusi masalah fakir miskin. Ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah itu tidak lain untuk menangkal kadal faqru an yakuna kufran. Kemiskinan mengantarkan orang kepada kekufuran.

Hal itu diuraikan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan dalam Pelantikan PC Muslimat NU Jepara bertempat di Pendopo kabupaten Jepara, Ahad (22/11/15).

Selain beragam upaya yang ditempuh pemerintah kepada ratusan Muslimat NU yang hadir juga didorong untuk menguatkan perekonomian jamiyyah (organisasi).

“Jangan sampai saya mendengar ibu-ibu Muslimat yang jualan di pasar dan terlilit masalah utang kemudian meminjam uang kepada rentenir. Apapun alasannya jelas tidak boleh,” katanya.

Sehingga menurut Ketua Umum PP Muslimat NU itu menjadi Muslimat menjaga keberkahan lahir dan bathin. Caranya dengan menguatkan koperasi milik Muslimat NU. “Majelis taklim yang ada di Ranting perlu adanya koperasi,” harap perempuan 50 tahun ini.

Harapan yang dilontarkan ibu 3 anak itu sesuai dengan sebuah ayat wajahidu biamwalikul fi sabilillah. Alhasil sesuai ayat itu tidak lain ialah perintah untuk jihad bil maal.

Khofifah menambahkan di Kementeriannya ada program Kelompok Usaha Bersama (Kube), kelompok usaha yang terdiri dari 20 anggota yang memperoleh hibah 20 juta. Program itu lanjutnya perlu direspon oleh Muslimat.  

Jika dakwah bil maal beres maka dakwah bil hal (perilaku) serta dakwah bil lisan (mauidloh) juga selesai. Memaksimalkan ketiga dakwah tersebut merupakan bagian dari hablun minannas (berbuat baik terhadap sesama).

Tugas Berat
Ia menambahkan dirinya prihatin kasus
pornografi yang merebak di bangsa ini. Salah satu penyebab dari laku
pornografi ialah banyaknya foto, tulisan maupun video yang tidak
senonoh yang di upaload di internet. Ternyata kita (Bangsa Indonesia,
red) mencapai 70 % di seluruh dunia sebagai pengapload/ pemasang
hal-hal yang tidak senonoh itu.

Tidak hanya pornografi yang merebak. Kekerasan di sekolah yang
disinyalir banyak dilakukan oleh “oknum” guru di tambah kekerasan pada
anak yang dilakukan oleh ibu kandung menjadi sejumlah rentenan masalah
yang di hadapi.

Karena itu, ia mengajak orang tua yang sementara tidak aktif di organisasi untuk bareng-bareng ngaji dengan Muslimat. Untuk bareng-bareng istighotsah bareng Muslimat. “Ayo ngaji bareng-bareng Muslimat!” seru perempuan kelahiran Surabaya 1965 ini.

Seruan yang disampaikannnya itu bukan tanpa sebab. Informasi yang ia
sitir dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) bahwa ibu kandung yang
melakukan tindak kekerasan terhadap anak karena depresi dan setres. “Sehingga ini menjadi PR kita bersama,” katanya.

“Kita membaca burdah dan qur’an tambah seneng apa tambah susah? tanya Khofifah.

Usai mendengar jawaban dari ibu-ibu muslimat ia menyitir sebuah ayat
ala bidzikrillahi tatmainnul qulub. Meski kita (Muslimat NU, red)
tidak mampu membantu masalah saudara-saudara kita. Misalnya urusan
utang-piutang, tetapi lewat spiritual harapannya bisa meringankan
beban mereka. (qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar