Raup Omzet Jutaan Rupiah dari Ukir Sandal - Soeara Moeria

Breaking

Rabu, 19 Agustus 2015

Raup Omzet Jutaan Rupiah dari Ukir Sandal


Jepara, soearamoeria.com-M Nur Fawaid, setahunan ini boyong dari pesantren Salaf Modern “Nurul Huda” desa Mantingan kecamatan Tahunan kabupaten Jepara. Namun sebelum pulang ia memulai menekuni keahlian mengukir sandal.

Tepatnya tahun 2013 lalu sebelum lebaran ia meminta seniornya di pondok membikinkan sandal ukir. Setelah jadi di uploadlah sandal itu di facebook.

E malah ada yang mesan, mas. Pesannya langsung 10 pasang,” terangnya sebagaimana rilis yang diterima, Ahad (16/8).

Alhasil, waktu itu rekan sepondoknya diajak kerjasama. Kedua temannya yang membuat sedangkan dia, bagian marketing (pemasaran). Tiba-tiba ada kendala. Pesanan yang dipasrahkannya teman, tidak tepat waktu. Dari problem ini, lelaki kelahiran Jepara, 29 Maret 1993 ini mencoba membikin sendiri. Sehingga yang mulanya ia terbilang ogah mengukir sandal lambat laun harus menekuninya. Karena selain untuk mengisi waktu luang juga untuk pemasukan dirinya.

Sebenarnya, si pesantren keahlian mengukir sandal jepit berlangsung turun-temurun. Hal ini untuk menunjukkan identitas pemilik sandal. Sebab terdapat nama baik panggilan maupun nama asli. Bagi putra pasangan Sukandar-Maisyatul Muthohharoh (almh) menekuni usaha ini dijadikan untuk mengais rupiah.

“Karena membuatnya asyik. Pengerjaannya nggak ribet-ribet amat juga sebagai sarana untuk menorehkan isi kepala. Hasilnya mendapatkan penghasilan,” akunya.

Hanya dengan modal isi cutter kecil (dibungkus kertas), pensil, pena dan sandal misi sudah bisa dilaksanakan. Lulusan SMP Az Zahra Mlonggo Jepara dan Kejar Paket C ini dalam sepekan mengerjakan 15 – 25 pasang. Motif yang dikerjakannya beragam dari lambang klub bola, wajah, huruf nyeni maupun motif sesuai dengan pesanan.

Untuk waktu pengerjaan, sambung pria yang tinggal di di Jalan Krajan RT.08 RW.02 Desa Jambu Timur kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara ini maksimal dirampungkan dalam dua hari. Jika motifnya sederhana 2 jam sudah usai. “Harganya kisaran 25-50 ribu. Kalo yang hiasan mulai 75 ribu,” tambahnya.    

Santri yang mondok selama 6 tahun ini dalam menekuni usaha tidak sendirian. Saat ini dibantu adiknya, M Faza Ainun Nafi. Sebelumnya pernah dibantu keponakannya, Edi Sujatmiko. Sedangkan untuk guru mengukir sandal, dua teman semasa di pesantren Shofiyul Anam dan M. Najih.
Ditanya soal masa depan, ia meyakini usahanya memiliki prospek nan cerah. Sebab jika dikelola dengan baik hasilnya akan menjanjikan. Apalagi dilihat dari respon orang-orang yang pernah lihat dan memesan mereka antusias.

“Lebih-lebih yang menekuni usaha ini selain unik juga masih jarang,” imbuhnya.

Hasilnya, meski ia belum menghitung omzet secara rinci. Ia mengaku omzetnya di atas 1 juta per bulan. 


Fawaid memiliki motto “Bumi itu bulat. Putarlah semaumu. Pilihlah sesukamu. Mana yang tepat untukmu berkarya dan menorehkan sejarah.” Karena itu kepada santri Nusantara, ia berpesan, apa yang ada di depan kita, di situlah tempat kita menorehkan sejarah dan mengais rizki.

“Semut saja diberi rizki. Apalagi manusia. Tugas kita hanyalah ikhtiar. Setelah itu serahkan kepada sang maha kaya, Allah SWT,” pantiknya.

Sebagai santri, Fawaid berpesan dalam berdagang/ berwirausaha, tidak hanya soal untung dan rugi tapi juga harus selalu ingat surga dan neraka. (qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar