Menjamurnya "Ustadz" Abal-abal Pengaruhi Kuantitas Santri - Soeara Moeria

Breaking

Jumat, 07 Agustus 2015

Menjamurnya "Ustadz" Abal-abal Pengaruhi Kuantitas Santri

Jepara, soearamoeria.com
KH Ahmad Badawi, pengasuh pesantren Darul Falah Kudus menyatakan kualitas santri saat ini kian menurun. Menurutnya hal ini lantaran semakin merebaknya kampus dan ‘ustadz-ustadz’ yang bermunculan di layar kaca.

“Sehingga keberkahan dari kiai-kiai dari pesantren kian ditinggalkan,” terangnya dalam majlis taklim 16an yang berlangsung di Masjid Al Falah Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara, Jum’at (31/7) malam.

Dulu, kata putra KH Ahmad Basyir ini kualitas beragama santri tidak dipertanyakan lagi. Shalat 5 waktu tidak pernah lupa. Karena sudah kadung terkontaminasi dengan ‘ustadz’ layar kaca yang tidak jelas jelunterungan sanadnya, bermuwajjahah (bertatap muka) dengan kiai secara langsung sudah semakin menurun.

Penurunan kualitas ini tidak hanya terjadi saat ini. Menurut Kiai Badawi juga sudah terjadi saat era sahabat Muhajirin dan Ansor. Sahabat Muhajirin dan Ansor yang sebenarnya lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW kalah kualitas ketimbang Abu Hurairah. Kenapa demikian?

“Abu Hurairah rajin menunaikan shalat jamaah bersama Nabi. Hasilnya sebelum Nabi bertemu dengan yang lain ia lebih dulu ketemu terus menerus dengan Nabi. Sehingga tidak salah banyak hadits yang diriwayatkan dari dia, Abu Hurairah,” tambah putra Mujiz Dalailul Khoirot ini.

Intensitas bertemu dengan Nabi bagi sahabat Muhajirin lebih banyak. Tetapi pada kesempatan bertemu di hari Jum’at malah mereka manfaatkan untuk sibuk berdagang. Sedangkan sahabat Ansor pada waktunya berjamaah malah sibuk di ladang.

“Ulama adalah penunjuk jalan menuju kebaikan. Penunjuk jalan-jalan kebenaran yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW,” paparnya.

Karena itu keberkahan-keberkahan dari kiai dan ulama jangan sampai dimubazirkan. (qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar