Foto: Google |
Ramadhan merupakan bulan
paling baik di antara bulan yang lain, sebab di situlah Al-Qur’an diturunkan pertama
kalinya oleh Allah kepada Nabi Muhammad melaui malaikat Jibril. Di dalamnya terdapat lailatul qadar serta puasa diwajibkan
dan bahwa melakukan ibadah sunnah di sini pahalanya sebesar ibadah
shalat fardlu.
Bulan yang penuh berkah
setidaknya kita selalu meningkatkan amal ibadah kita, terlebih ibadah-ibadah
yang paling kecil seperti Berzikir kepada Allah. Zikir mempunyai makna
mengingat. Sebagai hamba sudah selayaknya kita selalu
mengingat Allah sang maha kuasa dalam setiap helaan
nafas kita.
Cinta menurut Al
Sarraj dalam tingkatan cinta yang biasa adalah mengingat Allah dengan berzikir,
selalu menyebut nama-nama Allah dan memperoleh kesenangan dalam berdialog
dengan Allah serta senantiasa memuji
Allah.
Zikir cinta adalah sebuah
lantunan pujian-pujian dari hamba yang dipersembahkan kepada sang maha cinta untuk memperoleh
ketenangan jiwa raga agar senantiasa mengingat keagungan, kebesaran serta kasih
sayang Allah kepada hamba-Nya.
Kekuatan terbesar dalam
kehidupan kita adalah cinta, menjalani hidup dengan penuh rasa cinta maka ada rasa
gairah tersendiri. Karena di dalamnya terdapat spirit yang
selalu memacu untuk terus melakukan sesuatu demi apa yang diperjuangkan serta
mengharapkan kedamaian, ketentraman bersama yang dicintainya.
Beberapa pujian yang termasuk
dalam Dzikir cinta di antaranya membaca
Al-Qur’an
beserta
arti dan maknanya. Al-Qur’an adalah kitab suci umat
Islam yang membacanya saja tanpa memahami artinya pun sudah termasuk ibadah,
terlebih dibaca saat bulan Ramadhan yang dilipat gandakan 10 kali lipat setiap
huruf yang dibacanya. Karena keistimewaan serta yang terkandung di dalamnya adalah wahyu Allah,
sebagai pedoman hidup bagi kehidupan manusia dalam beragama maupun
bermasyarakat.
Bershalawat
atas sang
kekasih,
Nabi Muhammad SAW. Zikir yang paling mudah serta dinilai ibadah
adalah membaca shalawat. Memuji teruntuk orang yang dicintainya adalah sebuah
keharusan, sebagai umat memuji Nabi Muhammad SAW adalah sebagai wujud rasa
cinta serta mengharap keberkahan dalam kehidupannya.
Melantunkan
Lafal Zikrullah. Tasbih, Tahlil, Taawud dan Istighfar. Tasbih, Subhanallah
adalah
bacaan untuk menyatakan dan mengakui bahwa Allah SWT maha suci. Tahlil/ kalimat tauhid/ kalimat Thayyibah, Laa Ilaha Illallah adalah untuk mengakui keesaan Allah SWT. Taawud, A’udzubillahi
Minassyaithonirrojim adalah dibaca untuk memohon
perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk. Istighfar, Astaghfirullahal ‘Adzim adalah untuk memohon ampun
kepada Allah SWT yang maha Agung.
Cinta dalam bidang sufi
terdapat tiga tingkat: Tingkat Syariat yang melakukan ibadah kepada
Allah karena semata-mata bertujuan pada syariat. Menurut Fuqaha (Ahli Fiqh) hukum-hukum yang dipaparkan
Allah kepada dan untuk kita semua.
Tingkatan Thariqat seorang menuju hanya kepada
Allah (bukan atas pahala) tapi dengan ilmu dan amal perbuatannya. Tingkatan Ma’rifat mengetahui segi batiniyah
dalam semua perkara. Dan pada tingkatan ini, Ma’rifat inilah buah dari syari’at.
Orang Islam yang beriman
hendaknya selalu melantunkan zikir cinta kepada Allah dan Rasul-Nya,
karena tujuan dari kehidupan adalah mengharapkan sebuah kedamaian, ketentraman,
kebahagiaan serta penuh dengan kerelaan dari sang maha cinta melalui sifat rahman (kasih) dan rahim (sayang). Zikir cinta sebagai wujud untuk selalu
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan hamba di hadapan Tuhan, sehingga
memperoleh ketenangan jiwa raga, jasmani rohani dalam menjalani aktivitas
kehidupan beragama dan berbangsa. Wallahu
A’lam...
*) M.
Miqdad Sya’roni mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Unisnu Jepara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar