Notification

×

Iklan

Iklan

Cak Nun: Jawa Digawa, Arab Digarap, Barat Diruwat

Rabu, 01 Oktober 2014 | 17:38 WIB Last Updated 2018-08-10T07:18:49Z

Guyub Rukun bareng Cak Nun di Pati. (Foto: SoearaMoeria.Com)

Pati, SoearaMoeria.Com
Menjadi masyarakat Jawa harus bangga karena berperadaban tinggi. Hal itu dilontarkan Emha Ainun Nadjib saat hadir dalam Guyub Rukun dan Tadarus Kebudayaan yang berlangsung di lapangan Tiwongso desa Sokopuluhan kecamatan Pucakwangi kabupaten Pati, Ahad (28/09) malam.

Menurut Cak Nun, sapaan akrabnya orang Jawa harus paham Jawa. Misalnya, tembang gundul-gundul pacul sebutnya khas Jawa. Lagu tersebut jelasnya menjadi pemimpin harus mengayomi masyarakatnya.

Di samping itu, budayawan asal Jombang itu menambahkan Jawa kaya akan kosa kata. Kosa kata Jawa tegasnya tiada duanya di dunia. “Bahasa inggris makan hanya eat. Sementara, dalam bahasa Jawa ada dahar, mangan, badhok dan lain-lain,” sebutnya.

Kosakata Jawa menjelaskan secara detil dan diperuntukkan sesuai kelas masing-masing. Sebab itu, siapa pun jangan sampai berani menginjak martabat masyarakat Jawa. Suami Novia Kolopaking itu yakin karena tingginya budaya dan peradaban Jawa dirinya yakin kelak Jawa bakal menguasai dunia.

Pimpinan Kiai Kanjeng itu juga menerangkan perihal adu domba Belanda memisahkan kejawen dan Islam. Karena itu, Jawa digawa (dipertahankan), arab digarap dan barat diruwat. (sm)  
close close