Desa Teluk Wetan berada di bagian selatan kabupaten Jepara dan berbatasan langsung dengan kabupaten Demak. Dari arah Semarang, sentra itu berjarak sekitar 5 kilometer setelah melewati kabupaten Demak menuju Jepara.
Sentra kerajinan rotan sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Namun, saat itu pemerintah daerah Jepara belum meresmikan Teluk Wetan sebagai pusat kerajinan berbasis rotan. Baru di tahun 1990-an, pemerintah meresmikan Desa Teluk Wetan sebagai sentra kerajinan rotan. Saat ini, hampir 90% warga desa berprofesi sebagai perajin rotan.
Tim Jelajah Jurnalis GEMA SMAWAS lalu menyambangi Harto Rotan, salah satu perajin rotan yang sukses di desa itu dan produknya telah melalangbuana ke berbagai negara.
Beruntung GEMA SMAWAS dapat bertemu langsung dengan pemilik perusahaan tersebut. Pak Harto, begitu beliau biasa disapa, mempersilahkan kami untuk melihat proses pembuatan beberapa barang kerajinan di tempatnya. Kami pun mengamati dengan seksama, sambil sesekali bertanya berbagai hal kepada Pak Harto.
Pak Harto kemudian bercerita panjang lebar tentang masa lalunya sampai bisa sukses seperti sekarang ini. Beliau lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga yang juga berkecimpung dalam kerajinan rotan rumahan. Masa kecil beliau diisi dengan membantu keluarganya menekuni usaha tersebut.
Ia membuka usaha kerajinan anyaman rotan mulai dari nol. Tahun 2000-an, beliau memulai usaha anyaman rotan kecil-kecilan di rumahnya sendiri. Di samping untuk menopang ekonomi keluarga, usaha yang beliau rintis tersebut juga mampu menopang ekonomi keluarga masyarakat di sekitarnya dengan mempekerjakan mereka di brak berukuran kurang lebih 100 meter persegi tersebut. Saat ini tidak kurang ada 20 orang yang ia pekerjakan.
Lambat laun, usahanya menapaki jalan kesuksesan. Setelah berhasil menembus pasar lokal dan nasional, produk-produk Harto Rotan kini telah menjelajah ke pasar Asia, Amerika bahkan Afrika. Hasil dari ide-ide kreatif dan tangan-tangan trampil Pak Harto dan karyawannya kini bisa ditemukan beberapa negara seperti Korea, India, Amerika Serikat, Turki, Maroko dan Arab.
Bahan baku rotan beliau datangkan langsung dari Kalimantan dan dari agen-agen di daerahnya. Dalam merintis usahanya, Pak Harto bukannya tanpa rintangan. Kendala yang beliau temui selama ini berkaitan dengan masalah permodalan dan bahan baku yang kadang sulit diperoleh. Namun berkat kegigihan dan keuletan beliau, bisnis yang ia jalankan pun bisa bertahan sampai sekarang.
Selama ini Harto Rotan hanya melayani pesanan dan pembelian secara cash. Biasanya kalau pesanan datang dari pelanggan tetap maka akan diberikan potongan harga atau diskon khusus.
“Kalau kursi tamu seperti ini, satu setnya kami jual dengan harga 3-6 juta,” tutur
Pak Harto sambil menunjuk salah satu set kursi tamu di sudut showroom-nya.
Harga itu bervariasi tergantung model, tingkat kerumitan pembuatan dan kualitas
bahan baku.
Ketika disinggung mengenai omset per bulan, dengan sedikit sungkan, Pak Harto menyebut angka 40-50 juta. Kiat sukses Pak Harto menjalani usaha anyaman rotannya adalah: jangan menyerah dan tidak mudah putus asa dalam mencapai kesuksesan. (Jeannyar-Rika-Ani-Muntiani/qim)
Ketika disinggung mengenai omset per bulan, dengan sedikit sungkan, Pak Harto menyebut angka 40-50 juta. Kiat sukses Pak Harto menjalani usaha anyaman rotannya adalah: jangan menyerah dan tidak mudah putus asa dalam mencapai kesuksesan. (Jeannyar-Rika-Ani-Muntiani/qim)
Amiin ya rabbal alamiin....
BalasHapusMeja Makan Trembesi
BalasHapusLemari Botol
Fram Pigura Ukir
Lemari Pintu Kaca
Meja Konsul
Kursi Syahrini
Bufet Tv
Lemari Pakaian Jati
Kursi Tamu Minimalis
Sofa Minimalis Trembesi
Dipan Peluru
Lemari Pakaian Pintu Sliding
Nakas Inggris
Kursi Tamu Jati Semut Gajah
http://redirect.alexa.com/redirect?www.mebelarea.com
Jual Set Tempat Tidur Mewah