Kisah Inspiratif: Dari Buruh, Sopir Angkot Lalu Pengusaha - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 08 Januari 2013

Kisah Inspiratif: Dari Buruh, Sopir Angkot Lalu Pengusaha


Jepara, soearamoeria.com-Menjadi anak yatim pada usia yang masih anak hingga dewasa membuat H Nurul Faiz (41) harus hidup mandiri. Sesuai kisahnya saat Faiz duduk di bangku SMA saja saat pagi hari harus menuntut ilmu siangnya kerja membantu kakaknya yang membiayai sekolahnya. Lulus SMA tahun 1990 cita-citanya untuk mondok yang merengek kepada ibunya pun belum tercapai juga.


Mulai 1994 ia kembali bekerja menjadi buruh mebel sebagai tukang servis dan bobok. Waktu itu dirinya nebeng kakaknya. Saat ikut saudara, ia belum memperoleh ongkos. Kemudian Faiz pindah kerja kepada kakak yang lain sebagai tukang sopir angkutan jurusan Batealit-Tahunan.

Sejak menjadi sopir angkudes itu suami dari Lilik Hikmawati (33) memperoleh upah Rp.2.500/ hari. Upah itu membuat dirinya sedikit lega karena bisa makan dengan hasil keringat sendiri. Saat menjadi sopir belum ada kemajuan ia pun mengakhiri profesinya.

Faiz kemudian nganggur. Kakak iparnya yang tidak suka melihat adiknya menjadi pengangguran memberi pekerjaan untuk mengurusi kayu. Disamping itu ia juga menjadi calo surat pass. Hasil setiap mengurus surat pass di kantor Perhutani waktu itu memperoleh untung Rp.5.000/ surat.

Kerja bersama kakaknya itu ia banyak memperoleh pengalaman. Akhirnya ia ketemu dengan bos yang kemudian memberinya pekerjaan di bidang perkayuan. Ia pun semakin banyak pengalaman dalam perkayuan maupun mencari buyer.

Sejak 1997 ia yang menekuni usaha garden furniture ini sudah ekspor ke luar negeri juga sudah mampu membuat rumah sendiri. Akan tetapi ditengah usahanya yang makin lancar tahun 2000 sepulang dari tanah suci ia ditipu orang.

“Atas kejadian itu saya bermuhasabah, mas, barangkali kayu-kayu yang saya beli kurang bener. Makanya Allah mengingatkan lewat kejadian itu,” terang lelaki yang kini tinggal bersama keluarganya, di Bawu.

Setelah peristiwa itu entah karena ketekunannya untuk tidak meninggalkan ibadah shalat sunnah semacam Dhuha yang menyebabkan tahun berikutnya ia dipanggil buyer asal Inggris bisa kirim barang sesukanya sehingga rezeki yang sempat lenyap kembali lagi.

Sejak 2001 ia telah memiliki 4 buyer. Usahanya bergerak dibidang supplier kursi, meja, bangku, lemari hias dll. “Alhamdulillah mas saya memiliki costumer yang baik. Sehingga sangat membantu usaha saya,” jelasnya.

3 gudang yang ia miliki saat ini setidaknya mempunyai sekitar ratusan pekerja. Ratusan pekerja tersebut terdiri dari bagian tukang ampelas, servis, packing dan staf kantor.

Apa yang ia peroleh saat ini, sambungnya perlu disyukuri. “Saya menikmati apa yang saya peroleh dengan enjoy. Saya nikmati yang telah diberikan Allah kepada saya,” sambungnya. Faiz sangat berkeinginan hidupnya selalu dibutuhkan orang lain dalam berbagai hal yang positif. (Syaiful Mustaqim)     


------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar