Hendro Martojo Mendukung Eksistensi KJS - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 27 September 2012

Hendro Martojo Mendukung Eksistensi KJS


Semarang, soearamoeria.com-Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) Pusat membangun paguyuban Jepara bersama pembina KMJS, Drs H Hendro Martojo MM, mantan Bupati Jepara di rumah makan Lombok Idjo Semarang, Selasa (25/9). Guyub Jepara diikuti KMJS cabang dari 9 universitas di Semarang yakni UNNES, UNDIP, IAIN, UDINUS, STEKOM, IKIP PGRI, UNWAHAS, UNISBANK, dan UNISSULA.

Kegiatan dilakukan untuk membangkitkan komunitas Jepara yang ada di Semarang. Ketua KMJS Pusat, Ahmad Munif mengatakan KMJS Pusat merupakan koordinator KMJS cabang di 23 perguruan tinggi di Semarang.
Hendro Martojo dalam arahannya memaparkan warga Jepara yang menetap di Semarang sangat membutuhkan komunitas yang bisa digunakan untuk berkumpul, menjalin silaturahmi dan kekeluargaan sesama warga Jepara. “Warga Jepara yang sudah tidak kuliah dan menetap di Semarang akan kami rekrut dalam Kesatuan Jepara di Semarang (KJS),” paparnya.

Menurutnya, kemajuan dan kemunduran kota Jepara juga menjadi perhatian warga Jepara yang ada di perantauan, seperti yang ada di Semarang. “Banyak sekali tokoh Jepara yang tinggal di Semarang. Semisal Dr Ali Mufiz MA ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng, Dr Joharnoto Tourism Information Center (TIC) Jateng, Prof Dr Imam dosen UNISSULA, KH Ulil Abshor imam Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan masih banyak lagi. Mereka nanti akan kami rangkul bersama KJS,” tandasnya.
Tebar Budaya Jepara
Hendro yang juga wakil ketua PWRI Jateng menambahkan, perang obor merupakan budaya Jepara yang sudah terkenal di Indonesia. “Mari kita tebarkan budaya-budaya yang ada di Jepara. ciri khas yang ada di Jepara seperti mebel ukir, tenun troso, batik Jepara, horog-horog makanan khas Jepara patut kita kembangkan.   

Terkait mebel Jepara, ada dua cara mempertahankan mebel ukir. Pertama, menciptakan desain baru. Setiap kali saya mengikuti pameran di luar negeri, di Jerman maupun di negara Eropa lain, desain-desain baru mebel disana selalu ada setiap tahun. Selain desain lama yang sudah dipertahankan, mebel seharusnya punya desain baru tanpa meninggalkan kekhasan mebel Jepara. 

Kedua, mempertahankan kualitas. Kualitas mebel Jepara sudah dikenal dunia, jangan sampai kualitas mebel dikurangi, nanti akan menurunkan kepercayaan terhadap mebel Jepara. “Mutu dan kualitas yang berkurang menyebabkan kualitas ukir Jepara menurun,” paparnya. 

Mempertahankan pangsa pasar baik lokal maupun luar negeri yakni bisa dengan mendatangkan turis dari luar negeri. “Turis luar negeri perlu kita rangkul lagi,” tambahnya. (sho/qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar