Notification

×

Iklan

Iklan

Aliansi Santri Kudus Sampaikan Pernyataan Sikap untuk Trans 7, Ini Tuntutannya

Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:28 WIB Last Updated 2025-10-15T03:28:07Z

Aliansi santri Kudus sampaikan sikap tegas untuk Trans 7 berlangsung di Alun-alun Kudus


Kudus, soearamoeria.com - Suara penolakan keras menggema dari jantung pesantren di Jawa Tengah. Ratusan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Kudus Bersatu menyatakan sikap tegas terhadap stasiun televisi nasional Trans 7 atas penayangan video yang dinilai melecehkan dan menghina kehormatan ulama kharismatik, KH. Anwar Mansur, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.


Dipimpin oleh tokoh muda karismatik, Gus Kholid, aliansi ini menyuarakan kemarahan dan tuntutan mereka dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri sejumlah tokoh santri, ormas kepemudaan Islam, serta media lokal dan nasional. 


Tampak hadir pula Gus Afifudin, Ketua HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo), Arif Musta’in, Ketua GP Ansor Kabupaten Kudus, serta Wahyul, Sekretaris GP Ansor Kudus.


Dalam pernyataannya, aliansi ini menilai Trans 7 telah melanggar etika jurnalistik dan norma kesopanan publik dengan menayangkan cuplikan video dalam program X-Pose Uncensored yang dianggap mencoreng martabat ulama dan memicu keresahan di tengah masyarakat pesantren.


Berikut adalah poin-poin tuntutan resmi dari Aliansi Santri Kudus Bersatu:


Mendesak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) untuk mencabut izin siar Trans 7, karena dinilai telah menyalahgunakan ruang publik dengan menyiarkan konten yang tidak beretika dan memicu kegaduhan.


Menuntut Dewan Pers mencabut izin media Trans 7 sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelanggaran kode etik jurnalistik yang serius.


Menuntut dihentikannya dan dicabutnya program acara "X-Pose Uncensored" yang dianggap provokatif, tidak mendidik, dan menyinggung nilai-nilai keislaman serta penghormatan terhadap ulama.


Mengecam keras penayangan video oleh Trans 7 yang dinilai menghina KH. Anwar Mansur, seorang ulama sepuh yang sangat dihormati tidak hanya di lingkungan Lirboyo, namun juga secara nasional.


Mendesak pihak Trans 7 untuk datang langsung dan bersilaturrahmi secara resmi kepada pihak Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo sebagai bentuk permintaan maaf dan klarifikasi terbuka kepada umat Islam, khususnya keluarga besar pesantren.


Dalam kesempatan itu, Gus Afifudin menegaskan bahwa tuntutan ini bukan sekadar reaksi emosional, melainkan bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga martabat para ulama dan dunia pesantren. 


“Ulama bukan tokoh sembarangan. Mereka adalah penjaga warisan keilmuan dan akhlak umat. Siapapun yang merendahkan mereka, harus mempertanggungjawabkannya,” ujarnya.


Arif Musta’in, Ketua GP Ansor Kudus, menyatakan bahwa GP Ansor mendukung penuh langkah aliansi ini. “Ini bukan hanya soal KH. Anwar Mansur, ini soal semua ulama. Jika satu dihina, maka kami semua merasa dihina,” tegasnya.


Sementara itu, Wahyul menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal proses ini hingga tuntas. “Kami akan kirimkan surat resmi ke KPI, Dewan Pers, dan manajemen Trans 7. Jika tidak ada itikad baik, kami siap menggelar aksi lanjutan yang lebih besar,” katanya.


Pernyataan sikap ini mencerminkan kegelisahan yang mendalam dari kalangan pesantren terhadap dunia penyiaran nasional yang dinilai semakin abai terhadap nilai-nilai luhur bangsa. 


Aliansi Santri Kudus Bersatu menegaskan bahwa mereka tidak anti-media, namun menuntut tanggung jawab dan profesionalisme dalam menyajikan informasi ke publik.


Pihak Trans 7 hingga berita ini diturunkan belum memberikan klarifikasi resmi. Namun tekanan publik dari komunitas pesantren tampaknya menjadi sinyal kuat bahwa permintaan maaf dan tindakan korektif harus segera dilakukan. (he)

close close