Jepara,
soearamoeria.com
KH
Anwar Zahid yang hadir dalam Pengajian Umum dalam rangka Khitanan Massal dan
Santunan Yatama di desa Bandungrejo kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara,
Jum’at (28/10/16) malam komentar perkembangan politik yang berkembang di tanah
air.
Intinya
sebagai kaum Muslim tidak perlu ikut campur dalam problem yang lagi hits di
media utamanya Jakarta. Kiai asal Bojonegoro Jawa Timur itu mengingatkan negara
Indonesia sudah dijajah ratusan tahun oleh penjajah. Salah satu penyebab yang
paling disayangkannya ialah rakyat Indonesia sangat mudah untuk diadu domba.
Beda
ideologi, beda agama, beda panutan sangat mudah untuk diadu domba. “Apalagi
sesama Islam mudah sekali diadu domba maka agama yang lain akan tepuk tangan
menertawakan kita,” tandasnya kepada ribuan jamaah yang hadir.
Kiai
yang terkenal dengan guyonan “Qulhu Ae
Lek” itu juga prihatin dengan kelompok “Islam Suhu Pendek”. Sesuai dengan
namanya, maka pengikut islam suhu pendek itu jika disulut sedikit akan langsung
“meledak”. Begitu Kiai Anwar Zahir membahasakan kondisi umat Islam saat ini.
Sedikit
menyinggung, bila pernyataan Ahok konon dianggap adalah penistaan agama, sudah
serahkan Ulama dan aparat yang terkait menanganinya. “Kita tidak usah
ikut-ikutan. Sudah ada yang mengurus sendiri. Suaramu gembar-gembor lho tidak aka nada artinya,” sindir Kiai
nyentrik ini agar umat Islam tidak mudah terpengaruh keadaan.
Karena
itu ia kembali mengingatkan jangan mudah ikut dalam aliran yang tidak jelas.
Juga, jangan mudah diadu domba. “Jika kita mudah diadu domba berarti kita
adalah “domba”,” tegasnya sembari disambut tawa hadirin. (qim)