Nuning dari LPH Yaphi seusai pemutaran film memaparkan bahwasanya remaja perlu mempunyai komitmen dan janji untuk menghadapi masa remajanya. Remaja yang mempunyai banyak harapan jangan sampai terjerat dalam perilaku yang negatif.
Perwakilan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten (DKK), Riyanti yang turut hadir mengatakan keprihatinan
korban pergaulan bebas di Jepara. Menurut data yang ia lansir DKK
bulan Oktober perempuan yang hamil di luar nikah sebanyak 823 remaja.
Sedangkan bayi yang meninggal dalam kandungan sebanyak 127.
Sementara itu, ketua LKKNU Jepara, Ella
Jauharoh mengungkapkan menurut data dari PKBI hampir 90% pelajar
SMP-SMA berpacaran dan telah melakukan seks pra nikah. Hubungan seks
yang dilakukan masih menurut Ella dilakukan bukan dengan pacar
sendiri melainkan dengan teman sebaya maupun dengan perempuan yang
profesional.
Berbijak dari hal itu tegasnya
perempuan rentan menjadi korban sedangkan laki-laki dituding sebagai
pelaku. Ia menyebut salah Bupati yang belum lama terjerat kasus
merupakan salah satu contoh kekerasan terhadap perempuan.
Dalam kaidah fikih, jelasnya seorang
laki-laki dikatakan baligh jika sudah ikhtilam, mimpi
basah. Sedangkan perempuan mengalami menstruasi. “Mimpi basah enak
atau tidak? Mens itu sakit apa enak?” tanyanya kepada peserta
laki-laki dan perempuan secara bergantian.
Bidang kesehatan reproduksi lanjutnya
lelaki hanya melakukan ereksi dan ejakulasi. Perempuan selain hamil,
melahirkan kemudian menyusui. 2 hal yang disampaikannya perempuan
mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan. Karenanya sebagai perempuan
yang diminta berciuman oleh pasangannya Ella dengan tegas agar
menolaknya. Ia meminta setiap perempuan agar selaku menjaga dirinya
baik-baik.
Diakhir pembicaraan ia mengajak peserta
menyanyi. “Ini tubuhku jangan kau sentuh!” Lagu dinyanyikan
seperti nyanyian “lihat kebunku”. Dengan serentak peserta
menyanyikan lagu tersebut.
Sebelum sesi selesai peserta dibagi 5
kelompok untuk mengekspresikan hari anti kekerasan dalam berbagai
hal. Kelompok Aliansi anti Kekerasan dengan tegas menolak tindakan
kekerasan terhadap perempuan.
“Lindungi wanita cintai dia,”
seloroh kelompok lain yang dipimpin Riyan, ketua PAC IPNU Mlonggo. 3
kelompok yang lain mengekpresikannya dengan puisi dan lagu. (Syaiful
Mustaqim)