Bincang Kepenulisan, Hamidulloh Ibda: Penulis Sebagai Masa Depan Intelektual - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 10 Desember 2023

Bincang Kepenulisan, Hamidulloh Ibda: Penulis Sebagai Masa Depan Intelektual

Bincang kepenulisan dalam tangkapan layar. 
Jepara, soearamoeria.com – Redaksi soearamoeria.com mengadakan pertemuan daring Sapa Kontributor dan Bincang Kepenulisan “Menatap Masa Depan Penulis” yang berlangsung Minggu (10/12/2023). Hadir dalam kegiatan tersebut narasumber Hamidulloh Ibda, Pemimpin Redaksi Syaiful Mustaqim, Divisi Web dan IT Azaz Riyadi, dan 22 peserta yang berlatar belakang kepala sekolah, guru, penulis, hingga dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. 


Hamidulloh Ibda selaku narasumber dalam paparannya menyampaikan pentingnya memandang penulis sebagai masa depan intelektual, bukan materiil. “Ketika penulis senantiasa konsisten berkarya, konsep sebab-akibat akan mengikuti. Dalam artian, usaha-usaha positif dalam kepenulisan menghasilkan luaran yang positif pula,” kata dosen Inisnu Temanggung. 


Dosen muda asal Pati yang akrab disapa Ibda itu mencontohkan output positif tersebut misalnya bisa sharing kepenulisan bersama soearamoeria.com, memperoleh banyak prestasi, sampai menjadi reviewer jurnal internasional.


Ditambahkan, kegiatan menulis dapat dilakukan dalam bermacam ranah atau pasar. Contohnya, bisa menjadi penulis artikel ilmiah, jurnalis/wartawan, content creator, influencer/YouTuber, pengembang media, konsultan, dan olah data.


“Ruang lingkupnya pun beragam seperti penelitian, pengabdian kepada masyarakat, training, opinion writer, sastra writer, penerbit digital, layanan parafrase editing, review, layout, dan layanan hak cipta,” tambah Ibda yang juga Pengawas Temanggung TV. 

 

Dalam paparannya ia menyebut banyak bidang dan ruang bagi penulis sehingga semua orang berkesempatan memilih secara merdeka sesuai minat yang ingin ditekuni dalam waktu lama. Di lain sisi, ia menekankan untuk menangkap spirit digitalisasi karena penting untuk menguasai zaman yang sekarang sudah berpindah dari manual ke digital.


“Dulunya, menulis perlu diawali dengan coretan pada kertas lalu disalin ke komputer. Namun, sekarang bertransformasi langsung ke digital. Penulis penting pula mengasah kepekaan dan sikap kritis supaya tetap mampu bertahan dan beradaptasi beriringan dengan perkembangan era,” tandasnya. 


Menurut kandidat doktor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut ada 5 strategi yang bisa dilakukan ketika memilih posisi atau profesi sebagai penulis yakni menulis sesuai passion, menggeluti salah satu genre/multigenre dengan mempertimbangkan sisi idealistis dan realistis, mengembangkan jejaring, tidak puas dengan yang didapat, dan tidak berorientasi uang.


Lebih lanjut, ia menyoroti sisi intelektual atau menjadi seorang idealis sebaiknya menjadi dominasi dibandingkan sisi realistis atau materiil dalam menyampaikan gagasan melalui tulisan. Akan tetapi, dipersilakan pula apabila hendak mempertimbangkan untuk menyeimbangkan kedua sisi itu, baik ideologi maupun realitas.


“Saya sendiri senantiasa menjaga ideologi dalam menulis sehingga tegas menolak tawaran-tawaran yang mengatasnamakan materiil. Saya tidak tertarik dalam hal joki, ghost writer, atau apa pun yang sifatnya bertolak belakang dengan dirinya yang idealis,” imbuhnya. (Anjar Pratiwi/08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar