 |
| Griya Peradaban dalam tangkapan layar. |
Kegiatan perdana di batch VI ini memiliki tema prophetic leadership yang akan disampaikan oleh Ach Dhofir Zuhry dari Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah.
Namun, dalam pelaksannaannya, Ach Dhofir Zuhry terkendala hadir dikarenakan hal yang mendesak. Hal ini tentu langsung dikendalikan secara rapi oleh CEO Griya Peradaban yakni Feby Alfiana.
Sebagai pengganti pemaparan materi leadership pada sesi ini, maka Isti Faniyah sebagai host memandu langsung sharing session dengan para peserta.
Selain itu, kegiatan yang dimulai pada pukul 09.33 ini juga diisi dengan pemaparan panduan teknis kuliah alternatif VI dan bermain jamboard. Di mana antara anggota dan pegiat saling mengenal satu sama lain.
Meskipun jadwal kuliah alternatif belum sesuai dengan jadwalnya, hal itu tidak menurunkan semangat peserta dan pegiat mengikuti kegiatan sesi 1 ini hingga akhir.
Berbagai harapan adanya kuliah alternatif ini diramaikan dalam jamboard oleh para pegiat dan anggota, contohnya mendapat ilmu yang bermanfaat, belajar yang tidak diajarkan di bangku kuliah, pengalaman baru, memperbaiki public speaking, mengisi waktu luang, bahkan ada yang menghilangkan kegabutan dengan kegiatan bermanfaat. Hal ini ternyata sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Founder Griya Peradaban.
"Program ini memang disiapkan untuk bisa mengisi waktu luang ketika panjenengan semua libur. Program ini memang berisi terkait dengan softskill baik itu sifatnya pengembangan personal maupun pengembangan komunikasi. Oleh karena itu, materi-materi yang disajikan di sini, saya yakin tidak ada di kampus. Secara spesifik telah kita hadirkan dari berbagai pihak, komunitas, atau teman teman yang telah memiliki bidang tertentu" jelas Ma'as Shobirin selaku Founder Griya Peradaban. (za)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar