PPRM Gelar Seminar Literasi - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 10 Januari 2023

PPRM Gelar Seminar Literasi

PPRM gelar seminar literasi dan sastra pesantren. 

Kudus, soearamoeria.com - Pondok Pesantren Raudlatul Mutaallimin (PPRM) resmi menerima santri putri. Peresmian PPRM Putri ini dilaksanakan pada Selasa sore (10/01/2023) di Aula Ponpes Raudlatul Mutaallimin, Langgardalem Kota Kudus.


Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga Seminar Literasi dengan menghadirkan dua Narasumber terkemuka yaitu Ning Khilma Anis dan co-founder Pesantren.id, Abdullah Hamid. 


Acara yang bertajuk Seminar Literasi dan Sastra Pesantren ini memberikan motivasi dan dorongan para santri untuk gemar membaca dan menulis.


Khilma Anis menyatakan, dalam dakwah Sunan Kalijaga, beliau sering menggunakan tokoh wayang Semar yang pernah berkata ojo mati tanpa aran.


"Maksudnya adalah jangan meninggal dunia sebelum memiliki nama besar, sebelum memiliki karya besar,” terang Penulis Buku Wigati.


Khilma Anis menjelaskan, dalam konteks pondok pesantren maknanya bisa dikatakan jangan boyong dari pesantren sebelum memiliki keunggulan ilmu dan memilki sebuah karya.


"Artinya santri jangan hanya ngaji dan sekolah saja, lebih dari itu santri harus belajar berorganisasi dan belajar menulis," tambahnya.


Lebih lanjut Ia menambahkan, melalui menulis santri akan memiiki karya yang abadi. “Kita harus meneladani para ulama terdahulu, walaupun sudah meninggal dunia, namanya tetap terkenal melalui karya-karya kitab kuning,” ungkapnya.


Kekuatan jurnalistik, tambah Khilma Anis, kekuatan tulisan akan menembus ke berbagai lini kehidupan. Ia mencontohkan misalnya menulis tentang kiai. 


“Dua paragraf saja, tulisannya bagus, ini akan menyentuh pembaca. Bisa jadi orang yang sebelumnya tidak mau mondok, akan tertarik untuk mondok,” jelasnya. 


Khilma melanjutkan, kekutan tulisan ini tidak hanya teori. Ia sudah membuktikan sendiri melalui karyanya novel berjudul wigati yang mengambil latar belakang pondok pesantren.


“Usai novel dibaca banyak orang, ternyata banyak orang yang menelpon ke saya ingin memondokkan anaknya. Inilah kekuatan sebuah tulisan,” jelasnya.


Sementara narasumber lain, Abdullah Hamid menyoroti tentang masih lemahnya literasi di Indonesia. Masih minimnya budaya membaca di kalangan pelajar di Indonesia.


“Ini harus kita tingkatkan, budaya membaca dimulai dari kita,” katanya.


Hamid yang juga Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan, pentingnya membiasakan diri untuk membaca dan menulis


"Budaya membaca sebagai dasar untuk melanjutkan keterampilan dalam menulis dan berkarya," tandasnya.


Sementara itu, launching PPRM putri ini untuk menampung santri-santri putri yang akan fokus pada Tahfidzul Qur’an. Ponpes yang telah berdiri sejak tahun 1920 ini sebelumnya hanya menerima santri putra, dan mulai tahun ini dibuka santri putri, dengan visi melahirkan generasi sholihah yang unggul dalam tahfid dan kitab salaf. 


Pengasuh Pengasuh PPRM, KH. M. Masyfu’i menyatakan, Pondok Jagalan merupakan salah satu pondok tertua di Kudus, telah dipercaya dan dikenal oleh masyarakat Kudus. 


“Kami dan segenap pengasuh berupaya melanjutkan perjuangan masyayikh dan jariyah orang-orang terdahulu agar kemanfaatan PPRM terus lestari, salah satunya dengan menerima santri putri,” katanya. 


Pesantren putri nanti akan dimbimbing oleh keturunan KH Ma’ruf Irsyad, di antaranya Hj. Dini Fakhriyati, Hj. Uswah, Hj. Ulfah, Hj. Khoirin Nida, Hj. Sailin Nihlah.


“Semoga bisa mengemban amanah dan berhasil membimbing santri PPRM putri menjadi generasi Sholihah, hafizhoh, nafi’ah dan mubarokah,” lanjutnya.


Selain seminar literasi, panitia juga menggelar berbagai challenge yang bisa diikuti oleh peserta maupun netizen berhadiah souvenir dan novel bertandatangan Ning Khilma Anis. (yw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar