UMK Serahkan Mesin untuk Pengusaha Mainan di Jepara - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 03 September 2018

UMK Serahkan Mesin untuk Pengusaha Mainan di Jepara

Mesin pemanas spon untuk perajin mainan anak di Jepara. (Foto: Noor Ahsin)







Jepara, SoearaMoeria.Com        
Tim Pengabdian Universitas Muria Kudus (UMK) menyerahkan mesin
pemanas spon mainan anak tradisional menggunakan energi panas dan
mesin press spon kepada pengusaha mainan anak Desa Karanganyar
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Rabu (8/8/2018) kemarin.
          
Tim Pengabdian UMK ini terdiri dari Imaniar Purbasari, Putri Jayanti P,
dan Hutono melakukan pengabdian dengan Judul, Program
Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Desa Sentra Kerajinan
Mainan Anak Tradisional di Karanganyar, Welahan Jepara.” Kegiatan
tersebut dilatar belakangi oleh berbagai permasalahan yang ditemukan
pada mitra pengusaha mainan anak di Jepara.
          
Permasalahan dalam industri kreatif mainan anak tradisional yang
ditemukan pada mitra pengusaha sekaligus pengrajin mainan anak di
Jepara adalah proses produksi mainan anak dengan menggunakan alat
cetak spon manual menyebabkan keterbatasan jumlah cetak spon yang
mengandalkan tenaga manusia dan tergantung cuaca sehingga
dibutuhkan peningkatan peralatan untuk efektivitas produksi.
             
“Selain itu, proses produksi yang masih menggunakan mesin manual
teridentifikasi jenis produk masih mengikuti kreasi pengrajin dan
dipengaruhi oleh lingkungan pesisir setempat, sehingga jumlah produksi
menyesuaikan kemampuan atau tenaga pekerja. Hasilnya pun belum
memiliki standardisasi mutu mainan yang baik untuk kategori mainan
tradisional,” kata Putri Jayanti.

Solusi permasalahan adalah dengan membuat mesin pemanas spon
mainan anak tradisional menggunakan energi panas dan mesin press
spon,” ujarnya.

Program PPPUD ini rencana dilakukan selama 3 tahun dengan prioritas
masalah yang ditangani pada tahun pertama adalah pembenahan
persoalan produksi, eksplorasi alternatif bahan baku yang dapat menjadi
pengganti, eksplorasi potensi, inovasi produk, desain produk, dan
evaluasi produk yang aman, menarik dan bernilai edukatif.

Sedangkan pada tahun kedua dan ketiga adalah peningkatan
keterampilan soft skill SDM, daya kreativitas perajin dan manajemen
SDM dan perpajakan,” kata Imaniar Purbasari, selaku ketua tim
pengabdian UMK.

Keberhasilan pembuatan mesin produksi mainan anak tradisional Karanganyar, Welahan, Jepara merupakan dukungan dari berbagai pihak di antaranya adalah Hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) yang didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta dukungan oleh Rektor Universitas Muria Kudus

Manfaat adanya mesin pencetak spon mainan anak tradisional menggunakan energi panas dan mesin press spon sebagai pengganti tenaga manusia dapat mempercepat dan memperbanyak jumlah produksi. Selain itu Kontrol terhadap kualitas barang menjadi lebih terstandardisasi.

Mesin pemanas spon dan mesin press spon sangat bermanfaat sekali dalam membuat mainan anak tradisional sebab biasanya umumnya mengandalkan tenaga manusia untuk membuatnya. Kalau dengan mesin kerja lebih cepat dan tidak capek,” kata Sunadi, pengusaha mainan anak tradisional Karanganyar Jepara. (na)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar