![]() |
Mesin pemanas spon untuk perajin mainan anak di Jepara. (Foto: Noor Ahsin) |
Jepara, SoearaMoeria.Com
Tim Pengabdian
Universitas Muria Kudus (UMK) menyerahkan mesin
pemanas
spon mainan anak
tradisional menggunakan energi panas dan
mesin
press spon kepada pengusaha mainan anak Desa Karanganyar
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Rabu (8/8/2018) kemarin.
Tim Pengabdian UMK ini terdiri dari Imaniar
Purbasari, Putri Jayanti P,
dan Hutono melakukan pengabdian dengan Judul, “Program
Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Desa Sentra Kerajinan
Mainan
Anak Tradisional di Karanganyar, Welahan Jepara.” Kegiatan
tersebut dilatar belakangi oleh berbagai
permasalahan yang ditemukan
pada mitra pengusaha mainan anak di Jepara.
Permasalahan
dalam industri
kreatif mainan anak tradisional yang
ditemukan pada mitra
pengusaha sekaligus pengrajin mainan anak di
Jepara adalah proses produksi mainan anak dengan menggunakan alat
cetak
spon manual menyebabkan keterbatasan jumlah cetak spon yang
mengandalkan
tenaga manusia dan tergantung cuaca sehingga
dibutuhkan peningkatan peralatan untuk
efektivitas produksi.
“Selain
itu, proses produksi yang masih menggunakan
mesin manual
teridentifikasi
jenis produk masih mengikuti kreasi pengrajin dan
dipengaruhi oleh lingkungan pesisir setempat,
sehingga jumlah produksi
menyesuaikan kemampuan atau tenaga pekerja.
Hasilnya pun belum
memiliki standardisasi mutu mainan yang baik
untuk kategori mainan
tradisional,” kata Putri Jayanti.
“Solusi permasalahan adalah dengan membuat mesin pemanas spon
mainan
anak tradisional menggunakan energi panas dan mesin press
spon,”
ujarnya.
Program
PPPUD ini rencana dilakukan selama 3 tahun dengan prioritas
masalah
yang ditangani pada tahun pertama adalah pembenahan
persoalan
produksi, eksplorasi alternatif bahan baku yang dapat menjadi
pengganti,
eksplorasi potensi, inovasi produk, desain produk, dan
evaluasi
produk yang aman, menarik dan bernilai edukatif.
“Sedangkan pada tahun kedua dan ketiga adalah peningkatan
keterampilan
soft skill SDM, daya kreativitas perajin dan manajemen
SDM
dan perpajakan,” kata Imaniar Purbasari, selaku
ketua tim
pengabdian UMK.
Keberhasilan pembuatan mesin produksi mainan
anak tradisional Karanganyar, Welahan, Jepara merupakan dukungan dari berbagai pihak di antaranya
adalah Hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD)
yang didanai oleh Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta dukungan oleh Rektor
Universitas Muria
Kudus
Manfaat adanya
mesin pencetak spon
mainan anak tradisional menggunakan energi panas dan mesin press spon sebagai pengganti tenaga manusia dapat mempercepat dan memperbanyak
jumlah produksi. Selain itu Kontrol terhadap kualitas barang menjadi lebih
terstandardisasi.