Udara Yoga, Mulanya Kandang Kuda Kini Taman Keluarga - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 19 Juli 2018

Udara Yoga, Mulanya Kandang Kuda Kini Taman Keluarga

Pintu masuk Udara Yoga, Ngabul Jepara.

Jepara, soearamoeria.com
Satu lagi tempat santai di Kabupaten Jepara yang lebaran kemarin jadi viral dan dikunjungi ribuan pengunjung ialah Udara Yoga. Taman rindang seluas 1500 meter yang disebut-sebut oleh banyak warganet bernuasa “Bali” itu mulanya dari pihak pengelola hanya sebagai kandang kuda.

Komang Aryes Huber Sebastian, pengelola Udara Yoga memang hobi dengan kuda. Saat dia jalan-jalan ke Borobudur beberapa waktu lalu ada 4 kuda Sumba yang dijual. Karena suka dibelilah ke empat kuda tersebut.

Lalu dibawalah kuda-kuda tersebut ke kampungnya di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Saat proses membikin kandang tersebut kurun Januari – Mei 2018 banyak anak-anak seusia SMP dan SMA berdatangan, padahal lokasi baru proses pembuatan.

Para remaja yang datang ke tempat tersebut berfoto ria, kemudian hasil fotonya diupload di medsosnya. Ternyata dari mereka (remaja, red.) yang datang bisa mengundang teman yang lain juga untuk datang ke tempat tersebut.

Udara Yoga dilihat dari gazebo berlantai 3.
Alhasil di awal proses pembuatan, Komang begitu pria itu akrab disapa menawari mereka untuk membayar. Waktu itu tarifnya hanya Rp.1.000. Mereka pun berkenan.

Karena respon masyarakat baik, maka pria yang masih perjaka itu sedikit demi sedikit melengkapi taman yang dibuatnya itu. Dilengkapilah taman tersebut dengan gapura, patung, musala, gazebo, kandang hewan dan burung, kolam anak-anak, cafetaria, pusat oleh-oleh dan mainan anak.

Peduli Lingkungan dan Masyarakat
Pria yang tinggal di Bali 30 tahunan ini usai tempat yang dibikinnya mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat, tidak lantas berhenti di situ saja.

Komang merekrut 10 anak muda yang masih tetangga diminta membantunya. Tugas mereka beragam, ada yang jaga tiket masuk, kolam, café, kandang maupun ditugasi yang lain.

Di samping itu, kepedulian lain yang juga dilakukannya. 2 tahunan ini pihaknya mengajak pemuda di sekitar RT. 6 RW. 5 itu untuk berkumpul di musala.

Salah satu kegiatan yang dirintisnya ialah aktivitas rebana. Grup rebana bernama Udara Rebana itu beda dengan kelompok yang lain. Pasalnya para penerbang (pemain rebana, red.) dirias mengenakan baju bali. Saat tampil juga menggunakan zipin (gerak).

Maret lalu, sebelum puasa, ia dianugerahi Allah SWT bisa menunaikan ibadah Umrah. Saat di Makah Al Mukaramah pemilik Hotel Udara Bali itu memohon kepada Allah agar dikarunia Tuhan rezeki “40 kontainer”.

“Doa itu saya panjatkan untuk melunasi utang dengan pada sedulur, mas,” aku dia, Sabtu (7/7/2018) lalu.

Komang yang didampingi Omen, mitra kerjanya mengaku bahwa ribuan orang yang datang ke Udara Yoga tidak lain berkat doa yang dikabulkan Tuhan. Hasil dari pemasukan tiket masuk Rp.5.000 dan parkir 2.000 itu untuk membayar upah tetangga yang dipekerjakan, membayar utang saudaranya serta sedekah untuk mereka (warga, red) yang membutuhkan.

Udara Yoga cocok untuk anak-anak bermain.
Kepada para pengunjung, pria kelahiran Jepara, 29 Mei 1983 itu sering mewanti-wanti kepada para pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan, dan kejujuran.

“Bapak Ibu harus mengingatkan anaknya yang ceburan agar tidak pipis dalam kolam. Apabila menemukan kunci motor dan dompet yang terjatuh agar segera dikembalikan kepada pemiliknya.” Begitu pernyataan dari Komang yang diutarakan untuk pengunjung dengan logat ala Bali.

Kholila, salah satu pengunjung asal Desa Sowan Lor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara itu kali pertama ke lokasi setelah dikasih tahu temannya. Pagi itu ia datang bersama saudaranya yang datang dari perantauan.

Ani, penjaga tiket Udara Yoga mengatakan pengunjung datang dari berbagai penjuru. Baik beberapa daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. “Mereka datang sendirian, berpasangan, maupun bersama keluarga,” pungkasnya. (sm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar