![]() |
Pintu masuk Udara Yoga, Ngabul Jepara. |
Jepara, soearamoeria.com
Satu lagi tempat santai di Kabupaten Jepara
yang lebaran kemarin jadi viral dan dikunjungi ribuan pengunjung ialah Udara
Yoga. Taman rindang seluas 1500 meter yang disebut-sebut oleh banyak warganet
bernuasa “Bali” itu mulanya dari pihak pengelola hanya sebagai kandang kuda.
Komang Aryes Huber Sebastian, pengelola Udara
Yoga memang hobi dengan kuda. Saat dia jalan-jalan ke Borobudur beberapa waktu lalu
ada 4 kuda Sumba yang dijual. Karena suka dibelilah ke empat kuda tersebut.
Lalu dibawalah kuda-kuda tersebut ke
kampungnya di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Saat proses membikin
kandang tersebut kurun Januari – Mei 2018 banyak anak-anak seusia SMP dan SMA
berdatangan, padahal lokasi baru proses pembuatan.
Para remaja yang datang ke tempat tersebut
berfoto ria, kemudian hasil fotonya diupload di medsosnya. Ternyata dari
mereka (remaja, red.) yang datang bisa mengundang teman yang lain juga untuk
datang ke tempat tersebut.
![]() |
Udara Yoga dilihat dari gazebo berlantai 3. |
Alhasil di
awal proses pembuatan, Komang begitu pria itu akrab disapa menawari mereka
untuk membayar. Waktu itu tarifnya hanya Rp.1.000. Mereka pun berkenan.
Karena respon masyarakat baik, maka pria yang
masih perjaka itu sedikit demi sedikit melengkapi taman yang dibuatnya itu. Dilengkapilah
taman tersebut dengan gapura, patung, musala, gazebo, kandang hewan dan burung,
kolam anak-anak, cafetaria, pusat oleh-oleh dan mainan anak.
Peduli Lingkungan dan Masyarakat
Pria yang tinggal di Bali 30 tahunan ini usai
tempat yang dibikinnya mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat, tidak
lantas berhenti di situ saja.
Komang merekrut 10 anak muda yang masih
tetangga diminta membantunya. Tugas mereka beragam, ada yang jaga tiket masuk, kolam,
café, kandang maupun ditugasi yang lain.
Di samping itu, kepedulian lain yang juga
dilakukannya. 2 tahunan ini pihaknya mengajak pemuda di sekitar RT. 6 RW. 5 itu
untuk berkumpul di musala.
Salah satu kegiatan yang dirintisnya ialah
aktivitas rebana. Grup rebana bernama Udara Rebana itu beda dengan kelompok
yang lain. Pasalnya para penerbang (pemain rebana, red.) dirias mengenakan baju
bali. Saat tampil juga menggunakan zipin (gerak).
Maret lalu, sebelum puasa, ia dianugerahi
Allah SWT bisa menunaikan ibadah Umrah. Saat di Makah Al Mukaramah pemilik
Hotel Udara Bali itu memohon kepada Allah agar dikarunia Tuhan rezeki “40
kontainer”.
“Doa itu saya panjatkan untuk melunasi utang
dengan pada sedulur, mas,” aku dia, Sabtu (7/7/2018) lalu.
Komang yang didampingi Omen, mitra kerjanya
mengaku bahwa ribuan orang yang datang ke Udara Yoga tidak lain berkat doa yang
dikabulkan Tuhan. Hasil dari pemasukan tiket masuk Rp.5.000 dan parkir 2.000
itu untuk membayar upah tetangga yang dipekerjakan, membayar utang saudaranya
serta sedekah untuk mereka (warga, red) yang membutuhkan.
![]() |
Udara Yoga cocok untuk anak-anak bermain. |
Kepada para pengunjung, pria kelahiran
Jepara, 29 Mei 1983 itu sering mewanti-wanti kepada para pengunjung untuk tetap
menjaga kebersihan, dan kejujuran.
“Bapak Ibu harus mengingatkan anaknya yang
ceburan agar tidak pipis dalam kolam. Apabila menemukan kunci motor dan dompet
yang terjatuh agar segera dikembalikan kepada pemiliknya.” Begitu pernyataan dari
Komang yang diutarakan untuk pengunjung dengan logat ala Bali.
Kholila, salah satu pengunjung asal Desa Sowan
Lor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara itu kali pertama ke lokasi setelah dikasih
tahu temannya. Pagi itu ia datang bersama saudaranya yang datang dari
perantauan.
Ani, penjaga tiket Udara Yoga mengatakan pengunjung
datang dari berbagai penjuru. Baik beberapa daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur,
dan Jawa Barat. “Mereka datang sendirian, berpasangan, maupun bersama keluarga,”
pungkasnya. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar