Halal bihalal Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) dan
Muhammadiyah (MD) kabupaten Jepara tahun lalu gaungnya luar biasa sehingga
ditiru oleh kabupaten-kabupaten yang lain. Alhasil kebiasaan sangat baik
ini perlu dilestarikan.
Pernyataan itu disampaikan KH Fahrurozi, Ketua PD Muhammadiyah Jepara
dalam Halal Bihalal Keluarga Besar NU – MD yang dipusatkan di Pendopo kabupaten
Jepara, Sabtu (22/07/2017) pagi.
Apalagi NU dan MD merupakan pilar kekuatan NKRI. Kiai Fahrur ingat
tatkala PDI Perjuangan yang diwakili Cahyo Kumolo datang ke kantor PP
Muhammadiyah. Dalam paparannya Cahyo Kumolo menyebutkan bahwa NKRI mempunyai 4
pilar yakni TNI, Polisi, NU dan MD.
Dengan menyatu kata dia semakin akrab. “Tafahum, paham karakter
masing-masing,” katanya.
Meski karakter beda namun ia menyatakan jangan sampai tidak ada
kesamaan. “Dengan kebersamaan kita bertekad untuk memajukan Jepara karena Jepara
bagian dari NKRI,” tegasnya.
Wakil Bupati Jepara, H. Dian Kristiandi menambahkan NU dan MD merupakan
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari Jepara. “Kegiatan seperti ini
bisa dilakukan terus-menerus karena komitmen kebersamaan dan menjadikan Jepara
kondusif,” tambah Dian mewakili Bupati Jepara, H. Ahmad Marzuqi.
KH Ubaidillah Noor Umar, Rais Syuriah PCNU Jepara dalam mauidhahnya
senada dengan Kiai Fahrurrozi. Dalam pandangannya perbedaan yang ada di NU dan
MD tidak perlu diributkan, tidak perlu diperuncingkan. “Tapi perlu kita
mengertikan kepada masyarakat secara luas,” tandas Mbah Ubaid.
Sebab pengasuh pesantren Darul Ulum desa Bandungharjo kecamatan Donorojo
kabupaten Jepara menandaskan PR yang mesti diselesaikan bukan perbedaan soal ubudiyah
tetapi eksistensi NKRI yang sudah digerogoti aliran radikal.
“Jika kelompok radikal tidak dibasmi akan terjadi “perang saudara”,”
seru Mbah Ubaid.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dua kali ini juga dihadiri oleh
Forkompinda Jepara juga ribuan warga NU dan MD.
Sementara itu, Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq
mengingatkan jika pemimpin duduk dalam satu meja bukan hanya sekadar fisiknya
saja tapi hatinya beda ia mengibaratkan permainan judi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar